Rabu 22 Jan 2025 09:22 WIB

Yuk Nabung Saham, Cara Konsisten untuk Cuan Maksimal!

Kampanye nabung saham buktikan investasi bisa dilakukan siapa saja.

Irwin Ananta Vidada, SE, MM, Dosen Program Studi Manajemen, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI)
Foto: dok BSI
Irwin Ananta Vidada, SE, MM, Dosen Program Studi Manajemen, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berinvestasi saham sering dianggap rumit, penuh risiko, dan membutuhkan banyak modal. Tapi, tahukah Anda bahwa ada cara sederhana dan efektif untuk memulai investasi saham?

Kampanye "Yuk Nabung Saham" oleh Bursa Efek Indonesia sejak 2015 telah membuktikan bahwa investasi saham bisa dimulai siapa saja, bahkan dengan modal kecil. Asalkan dilakukan dengan strategi yang benar, menabung saham bisa menjadi langkah cerdas menuju masa depan finansial yang lebih baik.

Baca Juga

Belajar Memahami Saham, Langkah Awal Menabung Saham

Menabung saham artinya Anda menjadi investor sekaligus pemilik sebagian kecil dari sebuah perusahaan. Sebagai investor, memahami kinerja perusahaan adalah langkah pertama yang wajib dilakukan. Anda tidak perlu menjadi analis keuangan profesional, tetapi penting untuk bisa membaca laporan keuangan sederhana.

Fokus pada pendapatan, laba operasional, laba bersih, dan utang perusahaan Selain itu, perhatikan rasio keuangan lainnya, untuk menilai valuasi, serta pastikan perusahaan memiliki arus kas operasional yang positif dan manajemen yang berkompeten.

Pilih perusahaan yang menunjukkan pertumbuhan stabil dan memiliki risiko keuangan yang rendah. Selain itu, pelajari juga prospek bisnis perusahaan. Misalnya, apakah produk atau layanan perusahaan tersebut akan tetap relevan di masa depan? Jika perusahaan memiliki manajemen yang kredibel dan rekam jejak yang baik, maka sahamnya layak dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang.

Namun, pastikan untuk melakukan riset fundamental yang mendalam guna menilai prospek jangka panjang perusahaan secara lebih akurat, sehingga keputusan investasi tidak hanya bergantung pada tren harga saham.

Strategi Menabung Saham: Kunci Kesuksesan Pemula

Salah satu strategi paling populer untuk menabung saham adalah Dollar Cost Averaging (DCA). DCA cocok untuk tujuan investasi jangka panjang seperti dana pensiun, biaya pendidikan anak, dan kebutuhan finansial lainnya. Dengan DCA, Anda membeli saham secara rutin dengan jumlah dana yang sama, tanpa memperhatikan apakah harga saham sedang naik atau turun. Strategi ini membantu mengurangi risiko fluktuasi harga dan menciptakan harga rata-rata pembelian yang lebih stabil.

Namun, ada cara untuk mengoptimalkan DCA.

1. Mulai dengan Dana Awal yang Lebih Besar

Alokasikan 50 persen dari dana yang telah Anda sisihkan dari gaji untuk pembelian pertama. Jika harga saham turun bulan berikutnya, gunakan lebih banyak dana dari alokasi ini untuk membeli saham dengan harga lebih murah. Dana awal adalah nominal tetap yang disisihkan dari gaji untuk menabung saham secara rutin. Besaran dana ini tetap sama selama menabung saham secara rutin.

2. Simpan Dana Cadangan

Gunakan hanya 50 persen dari dana bulanan Anda jika harga saham naik, dan sisanya disimpan sebagai dana cadangan. Sisa dana yang belum terpakai dapat disimpan sebagai cadangan untuk membeli saham saat harga turun lebih rendah dari pembelian sebelumnya, sehingga menjaga portofolio Anda tetap berada di bawah rata-rata harga.

Investasi saham sering dianggap high risk, high return, namun dengan strategi yang tepat dan pemahaman mendalam, risikonya dapat dikelola untuk mencapai potensi return yang optimal. Bagi pemula, strategi Dollar Cost Averaging (DCA) cocok untuk investasi jangka panjang karena dapat mengurangi dampak volatilitas harga.

Dengan penerapan money management yang baik, risiko membeli di harga puncak dapat diminimalkan, sehingga hasil investasi menjadi lebih stabil.

Ilustrasi dengan gaji UMR

Sebagai ilustrasi, misalnya Anda memiliki gaji UMR (Upah Minimum Regional). Setiap awal bulan, tepatnya pada tanggal 1, Anda secara disiplin menyisihkan sebagian dari gaji tersebut ke RDN (Rekening Dana Nasabah) di perusahaan sekuritas yang telah Anda pilih. Dana tersebut digunakan sebagai anggaran untuk membeli saham, yang dilakukan setiap tanggal 1 tanpa memperhatikan berapa pun harga pasar saham pada saat itu.

Sebagai contoh, jika Anda memiliki anggaran Rp. 1 juta per bulan untuk investasi saham, belanjakan Rp. 500 ribu di bulan pertama. Jika harga saham turun di bulan kedua, gunakan seluruh Rp. 1 juta anggaran bulan tersebut untuk membeli saham lebih banyak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement