Senin 20 Jan 2025 06:05 WIB

Fakta-Fakta Gencatan Senjata Gaza Setelah 15 Bulan Serangan

Gencatan senjata sempat tertunda karena kecurigaan Israel terhadap Hamas.

Warga Palestina merayakan pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Rabu, 15 Januari 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina merayakan pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Rabu, 15 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahad, 19 Januari 2025, menjadi hari yang sangat dinantikan oleh rakyat Palestina, terutama Gaza. Haro itu menjadi hari berlakunya gencatan senjata pascaserangan tanpa henti yang dilakukan Israel sejak 15 bulan lalu.

Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani pada Rabu (15/1/2025) menyatakan kesepakatan gencatan senjata untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza telah resmi tercapai yang terdiri dari tiga tahap.

Baca Juga

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyebut perjanjian gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza sebagai sebuah “titik balik” dalam perjuangan melawan pendudukan Israel.

Berikut sejumlah fakta yang perlu diketahui mengenai penerapan gencatan senjata di Gaza.

Sempat tertunda hampir tiga jam

Perjanjian gencatan senjata Gaza yang semula dijadwalkan terjadi pada pada pukul 8.30 waktu setempat (0630GMT) tertunda hampir tiga jam karena tuduhan Israel bahwa Hamas menunda penyerahan daftar tawanan yang akan dibebaskan.

photo
Warga Palestina merayakan pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Rabu, 15 Januari 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Hamas menyatakan bahwa penundaan pengiriman nama-nama yang akan dibebaskan dalam gelombang pertama gencatan senjata disebabkan oleh alasan teknis dan logistik.

Kesepakatan baru mulai berlaku pada pukul 11.15 waktu setempat (0915GMT) setelah Hamas memberikan tiga nama tawanan perempuan, sesuai tahap pertama gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tawanan dengan Israel.

Sedangkan Israel akan membebaskan 90 tawanan Palestina sebagai ganti ketiga perempuan tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement