REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia wajib mewaspadai kekuatan Bahrain dalam lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Skuad Garuda akan menjamu Bahrain pada 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta.
Pasalnya, seperti halnya tim-tim lain, Bahrain juga berbenah. Perkembangan timnas Bahrain terlihat saat dengan menjuarai Piala Teluk pada 4 Januari lalu. Bahrain mengalahkan Oman 2-1 di final.
Pelatih Bahrain Dragan Talajic akan berupaya memanfaatkan kesuksesan di Piala Teluk ini sebagai dorongan semangat negara tersebut menuju penampilan pertama di Piala Dunia, mengakhiri kutukan kualifikasi negara pulau tersebut.
"Setelah memenangkan Piala Teluk, kami menerima dorongan besar, dan kami berharap untuk menggunakan momentum positif ini untuk tampil baik di kualifikasi Piala Dunia," kata Talajic dilansir dari Reuters, Jumat (17/1/2025).
"Saya yakin generasi ini akan membuat sejarah bagi sepak bola Bahrain di Piala Dunia," imbuhnya.
Negara berpenduduk sekitar 1,5 juta orang, yang terletak di jalur sempit Teluk antara Arab Saudi dan Qatar, sebelumnya tidak pernah lolos ke Piala Dunia. Namun, mereka dua kali hampir lolos, kalah dari Trinidad dan Tobago dalam playoff antarbenua menuju Piala Dunia 2006 sebelum mengalami nasib yang sama melawan Selandia Baru empat tahun kemudian.
Namun, dengan FIFA yang menambah jumlah peserta Piala Dunia dari 32 menjadi 48 tim untuk edisi 2026, delapan negara Asia akan langsung lolos ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Ditambah dengan perekrutan Talajic telah memberikan keyakinan kepada Bahrain.
Pelatih berusia 59 tahun itu telah menghabiskan sebagian besar karier kepelatihannya di Teluk, menjabat sebagai direktur teknik Bahrain sebelum menggantikan Juan Antonio Pizzi di pucuk pimpinan setelah tim itu tersingkir dari Piala Asia pada bulan Februari.
Dampak Talajic langsung terasa. Ia membimbing timnya melalui pertandingan-pertandingan tersisa di fase kedua kualifikasi Asia dan ke babak ketiga, di mana Bahrain memulainya pada bulan September dengan kemenangan tipis 1-0 atas Australia.
Pada bulan November, hasil imbang dengan Indonesia, Arab Saudi, dan Australia telah membawa Bahrain meraih enam poin di Grup C, jauh tertinggal dari pemimpin klasemen Jepang tetapi hanya terpaut satu angka dari Socceroos yang berada di posisi kedua menjelang jeda empat bulan babak penyisihan. Dua tim teratas akan langsung lolos, sementara tim peringkat tiga dan empat bisa melaju ke babak keempat kualifikasi.
Aksi Bahrain akan dilanjutkan pada 20 Maret melawan Jepang, diikuti laga tandang ke Indonesia. Duel ini sangat dinanti oleh fans Garuda, mengingat hasil imbang pada pertemuan pertama di Bahrain dianggap skandal. Sebab, Bahrain mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-90+9 saat durasi injury time yang ditunjukkan dari sisi lapangan telah lama berlalu. Padahal tak ada kejadian istimewa sepanjang injury time tersebut yang butuh penambahan waktu.
Belum berhenti sampai di situ, Bahrain mendramatisir kekecewaan netizen Indonesia dengan meminta pertemuan kedua di Jakarta nanti dipindah ke tempat netral. Namun AFC tak mengabulkan permintaan Bahrain tersebut.
Di Piala Teluk lalu, Bahrain meraih kemenangan dengan mengalahkan Arab Saudi dan Irak di fase grup. Bahrain kemudian menang di semifinal melawan tuan rumah Kuwait dengan skor 1-0 dan berjaya atas Oman dengan skor 2-1 pada partai puncak berkat gol bunuh diri Mohammed Al-Musalami pada menit ke-80.
"Menjaga fokus membantu kami tampil sebaik mungkin," kata Talajic, yang timnya juga diuntungkan dengan gol kemenangan pada menit-menit terakhir di semifinal. "Kami mempersiapkan diri untuk setiap skenario yang kami hadapi di lapangan, dan kami tahu hasilnya dapat berubah setiap saat."
"Kami datang ke Kuwait dengan harapan dan ambisi yang tinggi, mengetahui bahwa kami akan menghadapi tim-tim yang dianggap favorit untuk memenangkan gelar. Tujuan utama adalah lolos ke Piala Dunia. Kami menyadari sulitnya perjalanan ini," ujar dia.