Jumat 10 Jan 2025 15:14 WIB

Atletico Kritik Intervensi Pemerintah Spanyol dalam Kasus Dani Olmo di Barcelona

Dewan Olahraga Nasional Spanyol mengizinkan Barcelona mendaftarkan Olmo dan Victor.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemain Barcelona Dani Olmo merayakan gol ketiga timnya ke gawang Espanyol dalam pertandingan La Liga Spanyol di Stadion Olimpiade Lluis Companys, Barcelona, Senin, 4 November 2024 dini hari WIB..
Foto: AP Photo/Joan Monfort
Pemain Barcelona Dani Olmo merayakan gol ketiga timnya ke gawang Espanyol dalam pertandingan La Liga Spanyol di Stadion Olimpiade Lluis Companys, Barcelona, Senin, 4 November 2024 dini hari WIB..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atletico Madrid khawatir keputusan Dewan Olahraga Nasional Spanyol (CSD) yang mengizinkan Barcelona mendaftarkan sementara Dani Olmo dan Pau Victor merupakan preseden yang berbahaya. Pandangan tersebut disampaikan klub La Liga tersebut pada Kamis (9/1/2025).

Barcelona mengontrak kedua pemain tersebut pada penutupan musim. Namun karena manajemen Blaugrana tidak mampu memenuhi batas gaji La Liga, kedua pemain hanya diizinkan untuk didaftarkan pada paruh pertama musim.

Baca Juga

Setelah Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) dan La Liga menolak permintaan untuk mendaftarkan keduanya pada paruh kedua musim, Barcelona mengajukan kasus ini ke CSD. CSD memberikan keputusan sementara pada Rabu (8/1/2025), sesaat sebelum Barcelona turun menjalani laga semifinal Piala Super Spanyol melawan Athletic Bilbao di Jeddah, Arab Saudi.

Setelah menang 2-0, Barcelona kini akan memiliki Olmo dan Victor yang tersedia untuk pertandingan final melawan Real Madrid pada Senin (13/1/2025) dini hari WIB.

"Atletico de Madrid ingin menunjukkan keprihatinannya yang mendalam tentang situasi yang terjadi di sepak bola Spanyol setelah resolusi yang diadopsi pada hari Rabu ini oleh Dewan Olahraga Nasional," kata klub tersebut dalam sebuah pernyataan.

Pihak Atletico percaya, keputusan ini membahayakan sistem saat ini karena menganulir peraturan badan olahraga yang berwenang. Atletico menegaskan, intervensi pemerintah menciptakan preseden yang berbahaya.

"Hal ini membuka peluang untuk melanggar aturan dan membuat kesalahan serius dari masa lalu. Tanpa aturan yang jelas dan setara untuk semua, tidak mungkin ada persaingan yang adil," kata Atletico. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement