Rabu 08 Jan 2025 16:53 WIB

Orang Tua Merasakan Manfaat Program MBG: Sebulan Hemat Ratusan Ribu Rupiah

Saya soalnya janda. Sama sekali enggak ada penghasilan. Terbantu program MBG.

Rep: Bayu Adji Prihanmmanda/ Red: Erik Purnama Putra
Para siswa menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 05 Sukatani, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Para siswa menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 05 Sukatani, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah memulai program makan bergizi gratis (MBG) sejak Senin (6/1/2025). Program yang merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto itu mendapat sambutan antusias dari masyarakat.

Pantauan Republika.co.id, menu MBG yang disediakan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu (8/1/2025), adalah nasi, ayam, tahu, sayur wortel, dan beberapa potong buah melon. Menu itu setidaknya disalurkan ke sejumlah sekolah di wilayah Ciracas. 

Baca Juga

Salah satu orang tua siswa, Wildan (48 tahun), mengaku, senang anaknya sudah bisa menikmati program MBG di sekolahnya. Menurut dia, program itu sangat membantu, lantaran bisa mengurangi pengelurannya sebagai orang tua.

"Sangat terbantu," kata Wildan saat menjemput anaknya yang sekolah di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu siang.

Ibu dua anak ini mengaku, biasa membawakan anak-anaknya bekal ketika berangkat sekolah. Satu porsi bekal untuk anaknya itu menghabiskan uang sekitar Rp 10 ribu-Rp 15 ribu. Dengan adanya program MBG, ia tak lagi harus membawakan anaknya bekal. "Kalau ada itu rutin, (uang bekal) bisa buat ditabung. Bisa Rp 300 ribu-Rp 700 ribu sebulan. 

Menurut dia, uang sebesar itu sangat banyak baginya. Pasalnya, saat ini, ia berstatus sebagai orang tua tunggal yang harus menghidupi anak-anaknya seorang diri. Apalagi, kini dirinya juga tidak memiliki pekerjaan tetap.

"Saya soalnya janda. Sama sekali enggak ada penghasilan. Terbantu dari kontrakan (punya) kalak ipar doang," ujar Wildan.

Orang tua lainnya, Cahyadi (42), juga mengaku sangat terbantu dengan adanya program MBG yang digagas Presiden Prabowo. Menurut dia, adanya program makan gratis itu bisa mengurangi pengeluarannya sehari-hari. 

"Anak saya soalnya biasa dibawain bekel. Kalau makan gratis kan enggak usah bawa bekel lagi," kata laki-laki yang bekerja sebagai petugas keamanan itu.

Cahyadi mengatakan, biaya bekal untuk anaknya dalam sehari bisa mencapai Rp 25 ribu. Pasalnya, ia memiliki dua anak. Dengan adanya program MBG, Cahyadi menghitung dalam sebulan bisa menghemat biaya sekitar 500 ribu karena tidak perlu lagi membuatkan bekal untuk anak-anaknya. 

Ia menilai, uang sebesar itu benar-benar sangat berguna untuknya. Pasalnya, gajinya sebagai petugas keamanan di Jakarta tida mencapai upah minimum provinsi (UMP). "Gaji sebulan hanya Rp 4 jutaan. Jadi sangat membantu, apalagi buat orang kecil kayak kita," kata Cahyadi.

Sementara itu, salah satu orang tua lainnya, Mimin (42), juga merasa terbantu dengan program MBG. Pasalnya, kini ia tak harus lagi menyiapkan bekal untuk anaknya. "Bisa kurangin pengeluaran. Sehari bekal itu kan bisa Rp 15 ribu sehari. Anak tiga. Ongkos dikasih Rp 15 ribu juga," kata Mimin.

Menu lebih baik

Meski merasa terbantu, Mimin mengatakan, menu yang disediakan dalam program MBG banyak dikeluhkan para siswa. Pasalnya, banyak anak banyak yang tidak suka makan sayur.

"Katanya sayurnya ada yang bilang asem, ada yang kurang rasa. Anak saya juga enggak abis, rasanya kurang enak katanya. Belum dapet susu juga," kata Mimin.

Karena itu, ia berharap, pemerintah dapat lebih memperhatikan menu yang disediakan dalam program MBG. Dengan begitu, anak-anak dapat benar-benar menikmati makanan yang disediakan.

Sementara itu, Wildan juga mengeluhkan, program MBG yang belum marata. Ia mencontohkan, dari dua anaknya yang bersekolah di SD yang sama, hanya satu anak yang mendapatkan makan gratis. Sementara anaknya yang satu lagi hanya mendapatkan makan gratis pada hari pertama program itu dilaksanakan. 

"Anak saya yang kecil hari pertama doang dapet. Hari kedua dan ketiga enggak dapet," ujar Wildan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement