Rabu 08 Jan 2025 16:38 WIB

Pariwisata Israel Ambruk, 60 Ribu Usaha Gulung Tikar

Sektor lain seperti konstruksi dan pertanian juga terkena dampak yang signifikan.

Demonstran membakar api saat melakukan protes di Tel Aviv, Israel, Ahad, 26 Mei 2024.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Demonstran membakar api saat melakukan protes di Tel Aviv, Israel, Ahad, 26 Mei 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Sektor pariwisata Israel terpukul keras sepanjang serangan brutal mereka ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Sebanyak 60 ribu usaha di Israel dilaporkan tutup akibat kelesuan tersebut.

Perang genosida yang terus dilakukan Tel Aviv di Jalur Gaza menjadi penyebab utama menurunnya pariwisata di Israel. Sementara saling serang dengan Iran dan Yaman serta perang di Lebanon, membuat sebagian besar maskapai penerbangan internasional menangguhkan penerbangan mereka ke dan dari Tel Aviv.

Baca Juga

Menurut Aljazirah Arabia, akibat perang industri pariwisata yang masuk ke Israel telah menurun lebih dari 70 persen selama setahun terakhir, dibandingkan 2023. Sektor itu juga telah menurun lebih dari 80 persen, dibandingkan tahun puncak sebelum pandemi Corona pada 2019.

Menurut data dari Biro Pusat Statistik Israel, pariwisata inbound menurun menjadi 885.000 wisatawan dan pengunjung selama 11 bulan pertama tahun 2024. Hal ini di tengah ekspektasi bahwa jumlah wisatawan akan mencapai 952.000 wisatawan sepanjang tahun.

Dalam 11 bulan pertama 2023, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Israel mencapai 2,95 juta, sedangkan jumlah mereka sepanjang tahun 2023 hanya mencapai sekitar 3 juta wisatawan, menurut data resmi.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh situs Israel Wasla for Economic and Business, berdasarkan data pemerintah, sekitar 60.000 perusahaan dan proyek kecil dan menengah tutup pada tahun 2024, meningkat 50 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Meskipun tidak ada angka spesifik mengenai jumlah perusahaan pariwisata yang tutup, laporan tersebut menunjukkan bahwa sektor pariwisata termasuk yang paling terdampak, artinya banyak dari mereka yang terdampak dan menutup usahanya akibat krisis tersebut. 

photo
Partisipasi Generasi Z pada boikot produk Israel mencapai 50 persen. - (Tim Infografis)

Selain itu, sektor lain seperti konstruksi dan pertanian juga terkena dampak yang signifikan, dengan sekitar 700 hingga 750 perusahaan konstruksi dan infrastruktur tutup pada tahun lalu, meningkat lebih dari 10 persen dibandingkan tahun 2023. Sektor pertanian juga terkena dampak pembatasan keamanan di jalan raya. wilayah perbatasan dan kekurangan tenaga kerja.

Angka-angka dari Biro Pusat Statistik Israel menunjukkan bahwa meningkatnya perang pemusnahan di Jalur Gaza telah membuat para pelancong internasional patah semangat.

Jumlah wisatawan merosot secara signifikan selama perang Israel di Lebanon. Sementara jumlah wisatawan yang masuk pada Agustus 2024 sekitar 304,1 ribu wisatawan, menurun menjadi sekitar 89,7 ribu wisatawan pada September lalu. Penurunan berlanjut menjadi 38,3 ribu wisatawan pada Oktober lalu, sebelum naik tipis menjadi 52,8 ribu wisatawan pada November 2024, menurut data Biro Pusat Statistik Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement