Sabtu 04 Jan 2025 14:37 WIB

Kemenkes Akui Virus HMPV Menyebar Cepat di Cina Utara, Ini Respons Pemerintah

Sampai saat ini tidak ada laporan virus HMPV masuk ke Indonesia.

Virus (ilustrasi)
Foto: Public Domain Pictures
Virus (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan RI mengonfirmasi bahwa saat ini di Indonesia belum ada laporan kasus Human Metapneumovirus (HMPV), yang sedang merebak di China. Kendati begitu publik diingatkan untuk waspada, tidak panik dan melakukan langkah-langkah preventif.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (4/1/2024), Juru Bicara Kemenkes RI, Widyawati menyebutkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, terdapat pemberitaan tentang HMPV di China.

Baca Juga

Dia menambahkan virus ini menyebar dengan sangat luas dan cepat, menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan di wilayah China bagian utara.

Hal tersebut, kata Widyawati, menjadi perhatian global akhir-akhir ini. Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan sejumlah langkah preventif, seperti menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan masker di tempat umum dapat membantu mengurangi risiko tertular penyakit menular.

Indonesia juga terus memantau perkembangan situasi wabah HMPV di China dan negara-negara lain, dan langkah antisipasi dilakukan melalui peningkatan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara, termasuk pengawasan kekarantinaan kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala Influenza Like Illness (ILI).

“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah preventif yang efektif. Upaya ini dilakukan agar virus ini tidak masuk ke Indonesia,” katanya.

Dia menjelaskan HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala yang mirip flu biasa, seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.

Virus ini biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis, seperti diabetes, gangguan pernapasan atau penyakit jantung.

Hingga saat ini, katanya, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. Meski demikian, Widyawati menilai perawatan suportif, seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat cukup efektif dalam membantu meringankan gejala.

Kemenkes mengajak masyarakat untuk tetap memantau informasi resmi terkait perkembangan virus ini. Pemerintah juga menekankan pentingnya kerja sama masyarakat dalam menerapkan langkah pencegahan dan segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement