Sabtu 04 Jan 2025 12:42 WIB

10 Hari Sejak Dibuka, Stasiun Karawang Layani 5.500 Penumpang

Stasiun Karawang menjadi destinasi banyak pengguna kereta cepat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Erdy Nasrul
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (kiri) bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) dan Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong (kanan) memindai tiket elektronik saat peresmian di Stasiun Whoosh di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (24/12/2024). Stasiun Whoosh Karawang mulai dioperasikan dengan melayani 20 jadwal kereta dan ditargetkan dapat menambah jumlah penumpang 3.000-5.000 per hari dari total saat ini yang mencapai 20.000 penumpang per hari.
Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (kiri) bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) dan Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong (kanan) memindai tiket elektronik saat peresmian di Stasiun Whoosh di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (24/12/2024). Stasiun Whoosh Karawang mulai dioperasikan dengan melayani 20 jadwal kereta dan ditargetkan dapat menambah jumlah penumpang 3.000-5.000 per hari dari total saat ini yang mencapai 20.000 penumpang per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang telah resmi beroperasi melayani masyarakat selama 10 hari. General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menyampaikan sebanyak 5.500 penumpang yang naik dan turun di Stasiun Karawang pada periode 24 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.

"Dalam 10 hari pertama operasional, rata-rata jumlah penumpang naik dan turun di Stasiun Karawang tercatat sebanyak 400 penumpang hingga 500 penumpang per hari," ujar Eva dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (4/1/2025).

Baca Juga

Eva menyampaikan puncak okupansi terjadi pada 29 Desember 2024, yang mana pada hari tersebut Stasiun Karawang melayani sebanyak 777 penumpang per hari. Pada periode tersebut, rute favorit penumpang adalah rute Karawang - Padalarang dengan 1.389 penumpang, Padalarang - Karawang 996 penumpang, dan Halim - Karawang 896 penumpang.

"Kehadiran Stasiun Karawang memberikan manfaat positif terhadap mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi di daerah tersebut," ucap Eva.

Eva mengatakan mayoritas penumpang didominasi dari Karawang menggunakan Whoosh untuk wisata ke arah Bandung maupun sebaliknya. Eva menyampaikan penumpang dari luar Karawang juga memanfaatkan momen Nataru ini untuk berwisata belanja di premium outlet Karawang.

Untuk memudahkan aksesibilitas, lanjut Eva, Stasiun Karawang dilengkapi dengan berbagai fasilitas intermoda seperti taksi konvensional dan online, serta shuttle bus gratis dari dan menuju The Grand Outlet serta Summarecon Villaggio Outlets. Eva mengatakan Shuttle bus gratis ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh penumpang Whoosh hanya dengan menunjukkan tiket Whoosh.

Eva menyampaikan tarif untuk rute Halim – Karawang maupun sebaliknya dimulai dari Rp 125 ribu untuk kelas Premium Economy. Sementara itu, tarif untuk rute Karawang - Padalarang/Tegalluar Summarecon maupun sebaliknya dimulai dari Rp 175 ribu untuk kelas Premium Economy.

"Tarif ini disiapkan agar dapat menjangkau berbagai kalangan masyarakat sekaligus mendukung penggunaan transportasi ramah lingkungan," sambung Eva.

Dari 48 jadwal Whoosh yang beroperasi selama masa Natal dan Tahun Baru 2025, terdapat sebanyak 20 perjalanan Whoosh yang berhenti di Stasiun Karawang dengan rincian 10 keberangkatan menuju Stasiun Halim dan 10 keberangkatan menuju Stasiun Padalarang/Tegalluar Summarecon.

“Dengan kehadiran Stasiun Karawang, kami berharap dapat semakin meningkatkan kemudahan akses dan memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman bagi seluruh penumpang Kereta Cepat Whoosh,” kata Eva.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement