REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Jumlah korban jiwa akibat kecelakaan pesawat Jeju Air yang membawa 175 penumpang dan enam awak terus bertambah. Kantor Berita Yonhap yang mengutip badan pemadam kebakaran setempat menyatakan, sedikitnya ada 62 korban dipastikan tewas - setelah sebelumnya dinyatakan korban jiwa mencapai 47 orang - akibat kecelakaan yang terjadi di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Ahad (29/12/2024) waktu setempat.
Kecelakaan itu terjadi saat pesawat Jeju Air dalam penerbangan dari ibu kota Thailand, Bangkok, mendarat di bandara di bagian selatan negara itu, kata laporan tersebut. Tiga orang diselamatkan dari reruntuhan sebagai bagian dari operasi penyelamatan yang sedang berlangsung, kata badan pemadam kebakaran nasional dalam sebuah pernyataan.
Salah satunya adalah anggota awak, sementara yang lain adalah penumpang. Tidak diketahui siapa korban ketiga yang diselamatkan.
Badan pemadam kebakaran mengatakan telah memobilisasi 32 mobil pemadam kebakaran dan sejumlah petugas pemadam kebakaran ke tempat kejadian. Pihak berwenang tengah berupaya menyelamatkan para penumpang di bagian ekor, kata seorang pejabat bandara kepada Reuters.
Kecelakaan itu terjadi pada pukul 9:03 pagi (8.03 pagi waktu Singapura) saat pesawat Jeju Air Penerbangan 2216 (Bangkok ke Muan), kata Kementerian Pertanahan.“Sebanyak 175 penumpang (termasuk 2 warga negara Thailand) dan enam awak pesawat berada di dalamnya,” kata dia.
Api berhasil dipadamkan dan operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di lokasi kecelakaan, katanya dalam sebuah pernyataan sekitar pukul 11 pagi waktu setempat.
Kecelakaan itu diyakini disebabkan oleh kontak dengan burung, yang mengakibatkan roda pendaratan tidak berfungsi saat pesawat berusaha mendarat, Yonhap melaporkan.
Yonhap, mengutip otoritas bandara, mengatakan bahwa pesawat itu mencoba melakukan pendaratan darurat karena kerusakan roda pendaratan saat kecelakaan itu terjadi, setelah upaya pendaratan pertamanya gagal.