Sabtu 28 Dec 2024 06:50 WIB

Jamaah Islamiyah Resmi Dibubarkan, Densus 99 Ansor: Momen Bersejarah

Densus 99 Ansor mengapresiasi iktikad baik eks Jamaah Islamiyah

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser), ilustrasi.  Densus 99 Ansor mengapresiasi iktikad baik eks Jamaah Islamiyah
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser), ilustrasi. Densus 99 Ansor mengapresiasi iktikad baik eks Jamaah Islamiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Gerakan Jamaah Islamiyah (JI) yang bertahan selama tiga dekade lebih menyebarkan paham radikalisme akhirnya dibubarkan.

Gerakan Pemuda Ansor sebagai garda pendukung keutuhan NKRI mengapresiasi seluruh pihak yang berperan aktif mewujudkan momen bersejarah ini.

Baca Juga

Pada 21 Desember 2024 bertempat di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Kota Surakarta terselenggara Deklarasi dan Sosialisasi Puncak Pembubaran Organisasi Jamaah Islamiyah (JI) yang diinisiasi oleh Sub Direktorat Bina Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI bekerja sama dengan Densus 88 Anti Teror Polri.

Penanggung jawab kegiatan ini, yaitu Direktur Deradikalisasi BNPT RI Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid, SE, MM berhasil membaiat sekitar 1.400 orang untuk mengakui NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara mereka.

Deklarasi pertama dilakukan pada 30 Juni 2024 lalu. Terdapat sekira lebih 16 petinggi yang beberapa di antaranya berstatus eks napiter JI hadir pada acara tersebut.

“Atas nama Ketua Umum GP Ansor dan Kasatkornas Banser NU, kami secara resmi mengapresiasi kepada BNPT dan Densus 88 Anti Teror yang telah melakukan kolaborasi dalam upaya tercapainya kesepakatan dengan Jamaah Islamiyah dan ikrar untuk bersama-sama kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Komandan Detasemen Khusus 99 (Kadensus 99) Satkornas Banser Ahmad Bintang Irianto, Sabtu (28/12/2024). 

Apresiasi lainnya juga disampaikan kepada amir, pimpinan dan seluruh anggota Islamiyah (JI) yang telah dengan sadar dan sukarela kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Densus 99 Satkornas Banser bersama GP Ansor sebagai badan otonom ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama siap melakukan upaya pendampingan seluruh anggota eks Islamiyah (JI) kembali di tengah–tengah masyarakat.

“Sesuai isi deklarasi mereka, kami harap eks anggota Jamaah Islamiyah tetap mematuhi aturan hukum yang berlaku di NKRI. Serta pemerintah perlu memerhatikan psikologi sosial yang merupakan aspek penting untuk dapat melebur dan membaur bersama seluruh elemen masyarakat dengan suasana yang kondusif dan harmonis,” urai Kadensus 99.

Momen ini sekaligus menandai adanya kolaborasi lintas pihak, yakni Pemerintah, BNPT, Densus 88 AT bagi perjalanan panjang radikalisme di Indonesia. Keberhasilan ini juga diharapkan menjadi awal yang sangat baik untuk melihat masa depan Indonesia, terutama generasi muda agar terbebas dari paparan paham radikalisme.

“Kami sangat bersyukur karena mereka telah kembali kepada jihad yang sesungguhnya, yakni dengan membela bangsa dan negara, dan bukan memusuhinya. Kami juga berharap dan menantikan kontribusi positif mereka dalam upaya kedepan bersama sama mendukung pembangunan untuk menuju Indonesia Emas, Indonesia yang lebih baik,” ujar Kadensus 99 menegaskan.

BACA JUGA: Terungkap Agenda Penghancuran Sistematis Gaza Hingga tak Dapat Dihuni dan Peran Inggris

Selain hadir dalam seremonial di Surakarta, sebanyak 6.800 peserta lainnya mengikuti secara daring melalui media Zoom.

Tercatat ribuan anggota dan simpatisan organisasi bentukan Ustadz Abdullah Sungkar di Malaysia ini tersebar seantero Indonesia sejak pendiriannya pada 1 Januari 1993.

Jamaah Islamiyah (JI) didirikan bermodalkan jamaah kajian yang dulu disebut Usroh dan santri Ponpes Al Mukmin Ngruki yang didirikan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Selanjutnya dari jamaah dan santri tersebut dipilih kader terbaik untuk diberangkatkan ke Afghanistan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement