Senin 16 Dec 2024 09:47 WIB

Netanyahu Buat Israel Makin Merajalela Caplok Wilayah Golan, Arab Saudi-Qatar Mengecam

Netanyahu akan memperluas pembangunan pemukiman Israel di Dataran Tinggi Golan.

Tentara Israel di atas tank di sepanjang Jalur Alpha yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel dari Suriah, di kota Majdal Shams, Senin, 9 Desember 2024.
Foto: AP Photo/Matias Delacroix
Tentara Israel di atas tank di sepanjang Jalur Alpha yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel dari Suriah, di kota Majdal Shams, Senin, 9 Desember 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada Ahad (16/12/2024) pagi, pemerintah Israel dengan suara bulat menyetujui rencana yang diajukan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk meningkatkan pembangunan pemukiman Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, dengan anggaran lebih dari 40 juta shekel (sekitar 11,13 juta dolar AS atau sekitar Rp177,8 miliar). Perluasan pendudukan di Dataran Tinggi Golan oleh Israel memanfaatkan kevakuman kekuasaan di Suriah menyusul tumbangnya kepemimpinan Bassar al-Assad pekan lalu.

"Penguatan di Golan adalan penguatan Negara Israel, dan itu penting khususnya untuk saat ini. Kami akan melanjutkan itu, membuatnya berkembang dan membangun di sana," kara Netanyahu dalam keterangan dikutip Washington Post.

Baca Juga

Sejak jatuhnya rezim keluarga Assad pada 8 Desember, Israel telah melancarkan serangkaian serangan udara di berbagai wilayah Suriah sambil menggelar operasi militer darat guna memperluas penguasaan terhadap sebagian wilayah di Dataran Tinggi Golan yang disepakati sebagai zona demiliterisasi pascaperang Yon Kippur pada 1973. Netanyahu mengklaim perjanjian gencatan senjata dengan Suriah pada 1973 telah 'kolaps' seiring pergantian kekuasaan di Damascus.

Pemimpin de-facto baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, pada Sabtu menggambarkan aksi Israel sebagai "petualangan militer tanpa kalkulasi" sejak kelompok pemberontak mengambil alih kekuasaan. Namun, ia mengatakan lebih tertarik membangun negara daripada membuka konflik baru. 

"Kondisi Suriah, setelah bertahun-tahun konflik dan perang, tak mengizinkan bagi terbukanya konfrontasi baru. Prioritas pada tahap ini adalah rekonstruksi dan stabilitas, tidak terjerat dalam perselisihan yang bisa berujung pada kehancuran lebih lanjut," ujar Al-Sharaa dalam sebuah wawancara dengan Syria TV.

Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah Suriah yang diduduki Israel sejak perang Timur Tengah tahun 1967. Saat ini, sekitar 50 ribu orang tinggal di wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan, setengahnya pemukim Israel, sementara sisanya terdiri dari etnis Druze, Alawit, dan kelompok lainnya, menurut laporan harian Israel, Haaretz. Terdapat 33 pemukiman Yahudi di Golan, yang dikelola di bawah Dewan Regional Golan.

photo
Israel melawan PBB - (Republika)

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement