Ahad 08 Dec 2024 20:10 WIB

Diego Berel, Pelukis Down Syndrome Gelar Pameran Eksklusif di Bali

Lukisan abstrak karya Berel sudah dipamerkan di Jakarta, London, dan Kuala Lumpur.

Pelukis Diego Berel (kiri) memamerkan karyanya bertajuk Gallery of Art: Arts Beyond Boundaries di The Apurva Kempinski Bali.
Foto: Republika
Pelukis Diego Berel (kiri) memamerkan karyanya bertajuk Gallery of Art: Arts Beyond Boundaries di The Apurva Kempinski Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menggandeng pelukis berbakat Diego Berel, The Apurva Kempinski Bali mempersembahkan pameran eksklusif bertema 'Gallery of Art: Arts Beyond Boundaries'. Pameran di pendopo lobi hotel mulai 29 November 2024, tersebut membawa gagasan membangkitkan kembali semangat juang dalam mengatasi tantangan melalui upaya, semangat, dan ketangguhan yang konsisten.

Diego Berel yang mengidap down syndrome selama ini telah memamerkan berbagai seni visual, termasuk lukisan abstrak, dalam beberapa pameran lukisan di Jakarta, Bali, London, dan Kuala Lumpur. Dia juga telah menghadiri beberapa pameran daring luar negeri di London, Los Angeles, dan Tokyo.

Gaya melukis Diego menggambarkan unsur-unsur alam dan masyarakat, menampilkan warna-warna yang berani dan cerah. Semangat juangnya dalam mengatasi tantangan dengan penuh semangat sejalan dengan komitmen resor untuk pemberdayaan dan inklusivitas dalam merayakan semua bakat di Indonesia.

"Kami tetap berkomitmen untuk menggiatkan inklusivitas dan kesempatan yang setara, termasuk menciptakan ruang di mana setiap orang diterima dan dihormati," kata General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet di Jakarta, kemarin.

Selain karya seni Diego melalui media kanvas, The Apurva Kempinski Bali juga memamerkan dua karya instalasi seni avant-garde dan ramah lingkungan yang dibuat oleh para perajin lokal menggunakan bahan daur ulang. Instalasi Axis of Greed dan The Synergy of Divine Gifts mengeksplorasi aspek-aspek penting dalam perilaku dan keterhubungan manusia.

Axis of Greed memperingatkan tentang dampak manusia terhadap lingkungan, menunjukkan bagaimana keinginan yang tidak terkendali mengganggu ekosistem dan menyebabkan bencana. Sementara The Synergy of Divine Gifts menyoroti kompleksitas dan keharmonisan tubuh manusia, menggiatkan rasa syukur dan tindakan yang bertanggung jawab. Kedua instalasi ini mengajak kita untuk merenungkan peran kita sebagai manusia dalam melindungi lingkungan dan menghargai nilai kehidupan.

Selain diskusi interaktif, peluncuran 'Gallery of Art: Arts Beyond Boundaries' juga dimeriahkan dengan pagelaran seni oleh penari tuna rungu atau 'Teman Tuli' dari Kitapoleng Bali. Tarian tersebut diberi nama Nguripang Jiwa yang menceritakan tentang ritme alam semesta menjadi denyut kehidupan.

Dalam keheningan tanpa suara, para penari tersebut menemukan ritme, melalui gerakan mereka menciptakan percakapan, dan dalam keberanian mereka menemukan kemungkinan yang tak terbatas. Alam semesta memberi mereka kemungkinan untuk berkembang menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.

"Melalui program ini, The Apurva Kempinski Bali berbagi kesempatan dengan para talenta inspiratif yang memukau para tamu dengan perspektif dan kemampuan unik mereka, yang mewujudkan tujuan dari kampanye 'Powerful Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika'," ucap Vincent.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement