REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tim basket putri SMA Negeri 70 Jakarta untuk keempat kalinya berhasil menjadi juara pada final DBL Jakarta. Dalam partai puncak yang berlangsung Indonesia Arena, Senayan Jakarta, Jumat (6/12/2024), SMAN 70 mengalahkan SMA Jubilee 38-37 dalam laga yang penuh drama.
Ini bukan kali pertama kedua sekolah bertemu di laga puncak. Pada dua pertemuan sebelumnya tahun 2022 di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro Kuningan, Jakarta Jubilee takluk. Tahun lalu di Indonesia Arena, SMA 70 kembali berjaya.
Tahun ini, di venue indoor terbesar di Tanah Air ini, Jubilee tak mau menelan kekecewaan untuk ketiga kalinya. Mereka langsung tampil menekan sejak awal.
Jubilee unggul hampir di sepanjang pertandingan. Hanya sekali SMA 70 mampu mengambil alih keunggulan 30-29 di lima menit terakhir. Kemudian tentu saja pada akhir laga yang menegangkan.
Aroma kemenangan sepertinya sudah tercium dari kubu Jubilee. Ketika laga menyisakan 53 detik terakhir, mereka masih unggul 37-33. SMA 70 kemudian sempat mendekat 36-37 saat waktu tersisa 18 detik.
Drama menegangkan terjadi di sisa 18 detik ini. SMA 70 mendapat tiga free throw. Namun tak satu pun menghasilkan poin. Skor tetap 37-36 untuk keunggulan Jubilee. Sebaliknya saat laga menyisakan 7,9 detik, giliran Jubilee mendapat dua kali free throw, tapi satu pun tak ada yang masuk.
SMA 70 hanya punya waktu 7,9 detik untuk membalikan keadaan. Dalam kondisi ini, Shinta Salsabila mendapatkan bola di sudut dan melepaskan tembakan. Pemain Jubilee coba mengadang yang membuat bola tak sampai ring.
Para pemain Jubilee pun sudah sempat berselebrasi mengira laga ini berhasil mereka menangkan. Namun ternyata tak begitu jalan ceritanya.
Shinta memaksa asisten pelatih SMAN 70 Ronald Hadinoto untuk meminta challenge IRS (video replay). Sebab, ia merasa dilanggar. Saat itu, SMAN 70 sudah tak didampingi pelatih Paul Mario yang diusir wasit sejak awal kuarter empat.
Permintaan itu pun diajukan Ronald kepada ofisial meja pertandingan karena wasit sudah memutuskan pertandingan berakhir.
Setelah melihat IRS, keputusan berubah. Wasit memberikan hadiah tiga tembakan bebas untuk SMAN 70.
Tembakan pertama berhasil dieksekusi sempurna yang disambut riuh pendukung SMAN 70. Tembakan kedua gagal. Penonton pun di Indonesia Arena pun semakin tegang.
Akhirnya Shinta dengan dingin mengeksekusi tembakan ketiga dengan sempurna. SMAN 70 berbalik memimpin 38-37. Dengan waktu tersisa 0,2 detik, Jubilee tak bisa berbuat apa-apa. SMAN 70 pun keluar sebagai juara DBL wilayah Jakarta tahun ini sekaligus menjadi gelar keempat mereka secara beruntun.
"Tadi sebenarnya deg-degan banget tapi nggak mungkin nyerah gitu aja karena perjuangan aku buat nyampe di sini juga gampang sekali. Aku benar-benar keluarin yang aku punya. Aku sudah tembak aja nggak mikirin aku bisa masuk apa nggak," kata Shinta selepas laga.