Senin 25 Nov 2024 06:16 WIB

Erick Thohir Sebut Anugerah Bagi Timnas Indonesia Punya Pemain Seperti Jay Idzes

Jay memiliki karakter yang baik, leadership yang luar biasa, serta permainannya apik.

Pemain timnas Indonesia Jay Idzes berebut bola dengan pemain Bahrain dalam laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10/2024). Pertandingan berakhir seri 2-2. Gol Indonesia dicetak Ragnar Oeratmangoen di menit ke-48 dan Rafael Struick menit ke-74. Dua gol Bahrain dicetak Mohamed Jasim Marhoon di menit ke-15 dan menit 99.
Foto: Dok PSSI
Pemain timnas Indonesia Jay Idzes berebut bola dengan pemain Bahrain dalam laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10/2024). Pertandingan berakhir seri 2-2. Gol Indonesia dicetak Ragnar Oeratmangoen di menit ke-48 dan Rafael Struick menit ke-74. Dua gol Bahrain dicetak Mohamed Jasim Marhoon di menit ke-15 dan menit 99.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum PSSI Erick Thohir menyatakan sebuah anugerah bagi Timnas Indonesia memiliki Jay Idzes. Hal tersebut diungkapkan saat wawancara di Tv One, Ahad (24/11/2024).

Bukan hanya untuk Indonesia, negara Asia lain pun akan mendapatkan hal serupa jika mendapatkan Jay Idzes. "Jay memiliki karakter yang baik, leadership yang luar biasa, serta permainannya menawan. Beberapa kali melakukan penyelamatan luar biasa."

Baca Juga

"Jay juga berani berbicara dengan suporter, menjadi penghubung sesama pemain. Dia bermain di Serie-A Liga nomor dua dunia, jadi dia pemain mumpuni. Kita percayakan jadi kapten. Namun saya tegaskan sepak bola bukan permainan individu, tapi permainan tim," ujar Erick.

Selain menjadi kapten yang baik dalam pertandingan, pemain Klub Venezia yang sedang digosipkan diminati Inter Milan ini, juga sosok yang memiliki karakter yang baik. Jay menginisiasi pertemuan khusus yang dihadiri hanya pemain saja, jelang lawan Jepang.

Pertemuan yang dipimpin sang kapten tersebut, menurut Erick wujud dari intropeksi dan evaluasi pemain. "Selepas kalah dari Jepang, saya masuk ruang ganti. Selain menegaskan apakah mereka masih percaya dengan saya memimpin proyek besar ini. Saya juga meminta semua instrospeksi."

"Pertemuan pemain yang dipimpin Jay Idzes itu bentuk instrospeksi pemain. Kemudian pelatih juga mengubah strategi saat lawan Arab Saudi itu juga bagian instrospeksi," imbuhnya.

Erick merasa perlu memompa semangat para pemain usai kalah dari Jepang. "Kelihatan muka para pemain down, makanya saya masuk ruang ganti. Kita semua satu tim. Timnas ini bukan milik pemain, pelatih atau PSSI tetapi milik bangsa Indonesia."

Saya tak bilang itu semua karena motivasi saat di ruang ganti. Ia hanya meminta semua evaluasi, agar kita semua kembali ke trek.

"Dan ternyata, kita berhasil bangkit dan kembali ke track, di mana kita bisa menang lawan Arab Saudi. Sudah lama kita tak melihat timnas Indonesia bermain seperti saat mengalahkan Arab Saudi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement