REPUBLIKA.CO.ID, DOHA — Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Beberapa negara telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan bekerja sama sepenuhnya dengan pengadilan, sementara Hongaria telah menyatakan penolakannya terhadap keputusan tersebut dan mengundang Netanyahu untuk mengunjungi negara tersebut.
Pada hari Kamis (21/11/2024), pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu, mantan menteri pertahanan Israel Yoav Galant dan komandan sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Mohammed al-Deif, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Berikut ini adalah posisi dan reaksi yang paling menonjol terhadap keputusan ICC, sebagaimana dikutip dari Aljazeera, Sabtu (23/11/2024):
Irlandia
Perdana Menteri Simon Harris telah menyatakan bahwa Dublin siap untuk menangkap Perdana Menteri Israel jika ia datang ke Irlandia.
Harris mengatakan kepada lembaga penyiaran nasional RTE ketika ditanya apakah Irlandia akan menangkap Netanyahu jika ia mendarat di wilayahnya dengan alasan apapun: "Tentu saja ya. Kami mendukung pengadilan internasional dan kami mematuhi surat perintah penangkapan mereka."
Slovenia
Perdana Menteri Robert Golub dikutip oleh kantor berita Slovenia, STA, yang mengatakan bahwa Slovenia akan mematuhi surat perintah penangkapan ICC "sepenuhnya".
Italia
Menteri Pertahanan Guido Crocetto telah mengkonfirmasi bahwa negaranya akan menangkap Netanyahu jika dia berkunjung. "Pengadilan itu salah, tapi kami harus menangkap perdana menteri Israel jika dia mengunjungi kami," kata Crosetto.
Belanda
Menteri Luar Negeri Kasper Veldkamp membatalkan kunjungan ke Israel menyusul keputusan ICC.Veldkamp dikutip oleh Reuters mengatakan bahwa negaranya siap untuk melaksanakan keputusan pengadilan.
BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan Mata
Swiss
Pihak berwenang berkewajiban untuk menangkap Netanyahu dan Gallant jika mereka datang ke Swiss, kata juru bicara Kementerian Kehakiman dan Kepolisian Federal Swiss kepada Anadolu Agency.
"Swiss menghormati independensi ICC dan tidak mengomentari keputusan ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Swiss.
Warga Palestina menyambut baik surat perintah penangkapan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap kepala otoritas pemerintahan Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.