REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Al Azhar Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Desa Pagelaran, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, menggelar pengabdian masyarakat (abdimas) yang dilaksanakan oleh tim dosen dan mahasiswa. Program tersebut diketuai dosen Program Studi (Prodi) Teknik Elektro UAI, Octarina Nur Samijayani.
Tidak sedikit warga Desa Pagelaran bergerak sebagai pelaku UMKM di bidang makanan olahan. Mereka memanfaatkan bahan dan racikan khas dari daerah Malingping, di antaranya ikan balida dan ikan pisang-pisang yang diolah menjadi bakso ikan, ada juga opak ketan panggang yang menjadi penganan oleh-oleh khas Malingping.
Meskipun sudah banyak produk yang dihasilkan, penjualan produk UMKM Desa Pagelaran masih terbatas hanya di lingkungan sekitar. Hal itu karena produk dijajakan langsung di pinggir jalan, penjualan dari rumah ke rumah, atau dengan sistem pesanan melalui jaringan pemasaran yang terbatas.
"Salah satu cara meningkatkan pemasaran adalah dengan memanfaatkan media digital seperti e-commerce atau toko online serta website yang menjadi portal resmi dari sekumpulan UMKM yang dikembangkan oleh pemerintah desa," ujar Octarina dalam siaran pers di Jakarta, Senin (4/11/2024).
Oleh karena itu, tim pelaksana abdimas UAI menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk membantu meningkatkan penjualan UMKM. Tim bertugas menyediakan website dan e-commerce sebagai media pemasaran digital yang akan membantu mengenalkan produk ke luar daerah.
Dalam pengabdian, Octarina dibantu anggota yang merupakan dosen Prodi Teknik Industri Aprilia Tri Purwandari, dosen Prodi Manajemen Bambang Eko Samiono, serta mahasiswa Prodi Teknik Industri dan Teknik Elektro, Zhalsabila, Tasya Amalda Ramadhina, Ikhsan Wahyudi, dan Ahmad Fadillah. Mereka melaksanaan abdimas sepanjang Juli-Oktober 2024.
Agar produk dapat bersaing saat dijual ke pasar yang lebih luas, kata Aprilia, diperlukan sebuah strategi untuk meningkatkan nilai tambah produk sesuai kebutuhan pasar. "Pilihan varian rasa, bentuk, serta kemasan yang menarik dapat mendorong keinginan konsumen untuk membeli produk UMKM," kata Aprilia.
Selain itu, agar diperoleh harga jual yang mampu bersaing di pasaran, tim abdimas melakukan pendampingan perhitungan harga jual oleh tim dosen pelaksana Bambang Eko Samiono. Bambang menerangkan, harga jual perlu diperhitungkan agar usaha UMKM rumahan dapat berjalan bekelanjutan.