REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Calon Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengajak semua pihak, termasuk lawan politiknya, untuk menjadikan Pilkada 2024 sebagai momen politik riang gembira. Semua pihak diharaplkan mampu menjaga semangat kebersamaan dan persaudaraan.
“Sayang sekali kalau hajat politik lima tahunan yang dibiayai oleh uang negara ini hanya menghasilkan perseteruan, perpecahan, dan gontok-gontokan diantara sesama anak bangsa, yang nota bene adalah saudara kita sendiri dan tetangga kita sendiri,” kata calon bupati yang biasa disapa Kang DS ini, dalam siaran pers, Kamis (31/10/2024).
Usai kegiatan debat kandidat Bupati Bandung, Rabu (30/10/2024), Kang DS meminta semua pihak untuk tidak mengotori dan menodai pilkada dengan aneka cacian, makian, hinaan, bahkan fitnah dan kebencian. “Apalagi, dalam kontek dimana bangsa dan negara sedang membutuhkan situasi yang kondusif untuk membangun Indonesia emas ke depan,” ungkap calon nomor urut 2 ini.
Pilkada untuk melahirkan kandidat pemenang sebagai bupati dan wakil bupati, menurutnya, bukan tujuan akhir. Ada yang jauh lebih penting dari sekedar menang, yaiu mewujudkan kepercayaan dan amanah rakyat yang sudah diberikan di TPS itu.
“Menang di pilkada itu tahapan awal saja. Tahapan berikutnya adalah bagaimana kandidat terpilih mampu menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan rakyat dalam membangun daerah dan menyejahterakan rakyat yang dipimpinnya,” ungkap Kang DS.
Dalam kaitan inilah, Kang DS mengingatkan tentang politik riang gembira , yang dipopulerkan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Waktu itu, Prabowo berkali mengingatkan para pendukungnya, termasuk pendukung lawan politiknya, untuk tidak terpancing, apalagi hanyut dengan aksi saling serang dan saling caci dan saling fitnah.
“Jujur, saya sangat terinspirasi semangat Pak Prabowo dalam merespon aneka serangan dan bahkan fitnah saat pilpres kemarin. Beliau tak pernah melayaninya, kecuali cukup dengan senyum dan joget saja. Dan terbukti, akhirnya banyak rakyat yang simpati kepada beliau,” ungkapnya.
Kang DS juga mencontohkan filosofi hidup yang selalu disampaikannya dalam beberapa kesempatan. Yaitu, kalau tak bisa membantu banyak orang, bantulah beberapa orang. Kalau tak mampu bantu bantu beberapa orang, bantulah satu orang. Dan kalau tak bisa bantu satu orang pun, jangan bikin susah orang.