REPUBLIKA.CO.ID, SINGKAWANG -- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang Asmadi berharap kehadiran guru penggerak dapat berkontribusi dalam membangun pendidikan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
"Oleh karena itu, guru penggerak harus dapat bekerja secara profesional, berkualitas dan loyal, serta menghindari perbuatan-perbuatan tercela yang bisa mencederal integritas dan profesionalisme guru," katanya di Singkawang, Rabu.
Ke depan, ia menambahkan guru penggerak akan menjadi pemimpin pembelajaran atau kepala sekolah dan pengawas sekolah yang berkualitas.
Pernyataan itu ia sampaikan usai meninjau anjungan Festival Panen Hasil Belajar Lokakarya 7 calon Guru Penggerak angkatan 10 di halaman Gedung Perpustakaan Singkawang.
Festival panen raya hasil belajar program pendidikan guru penggerak ini adalah merupakan sebuah pendidikan bagi guru yang berorientasi pada perubahan atau transformasi sistem pendidikan.
Pada lokakarya 7 ini para calon guru penggerak membagikan berbagai aksi nyata dan program yang sudah dilaksanakan kurang lebih enam bulan dalam mengikuti pendidikan guru penggerak.
"Lokakarya bagi calon guru penggerak ini sangat penting untuk dilaksanakan, karena melalui kegiatan inilah mereka diberi ruang untuk membuktikan kompetensi mereka," ujarnya.
Dengan mengikuti pendidikan guru penggerak, maka mereka telah memenuhi kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran, karena telah mampu menggerakkan sebuah ekosistem pembelajaran di sekolah dan mampu menjalankan program yang benar-benar berdampak bagi para murid di sekolah.
"Kita juga sangat berharap dengan digelarnya lokakarya festival panen hasil belajar yaitu calon guru penggerak dapat menjelaskan proses yang dialami dan praktik baik yang merupakan salah satu program prioritas yang digencarkan Pemerintah Kota Singkawang dalam membangun generasi penerus bangsa dan masa depan daerah," ucapnya.
Hari ini, katanya, 27 orang guru penggerak yang sudah dilatih selama 6 bulan, menggelar lokakarya festival panen hasil belajar program guru penggerak angkatan 10.
"Harapan kami semuanya lulus dan dapat melengkapi 62 guru penggerak yang sudah ada sebelumnya pada angkatan 5 dan 9, dan angkatan 11 yang saat ini dalam proses pelatihan sebanyak 47 orang," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk menjadikan guru penggerak sebagai aset yang akan menjadikan anak-anak di Singkawang sebagai manusia unggul melalui pendidikan karakter, keilmuan dan pendidikan lainnya, supaya ke depan mereka akan menjadi anak-anak Singkawang yang sehat.
"Mereka harus menjadi guru terbaik di sekolahnya dan sekolah-sekolah yang ada di Kota Singkawang," katanya.
Sementara hasil yang diharapkan melalui festival ini adalah calon guru penggerak mampu menganalisis penerapan program yang dibuat selama enam bulan pelatihan, calon guru penggerak mampu mengidentifikasi hasil praktik baik di lingkungan pelajar maupun sekolah.
"Dan perwakilan calon guru penggerak mampu menyampaikan hasil pembelajaran di kelas berbagi," ujarnya.