REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa dan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menjadi sorotan usai surat berkop Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal tersebar di media sosial. Pasalnya, surat yang ditujukan untuk para kader PKK dan Posyandu hingga Kepala Desa se-Kecamatan Kramat Watu, Kabupaten Serang, diminta hadir dalam haul kedua ibu dari Yandri.
Dalam surat itu para undangan diminta hadir dalam kegiatan tersebut, sekaligus memperingati Hari Santri dan tasyakuran yang digelar di Pondok Pesantren BAI Mahdi Soleh Ma'mun, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, pada Selasa (22/10/2024). Surat yang dibuat pada Senin (21/10/2024) itu ditandatangani langsung oleh Yandri sebagai Menteri Desa dan Daerah Tertinggal.
Tak berselang lama, surat itu tersebar di media sosial. Yandri dinilai warganet menggunakan jabatannya sebagai menteri untuk kepentingan pribadinya. Apalagi, istri Yandri, Ratu Rachmatu Zakiyah, saat ini diketahui menjadi calon bupati (cabup) Serang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Tak lama, beredar sebuah pesan yang diduga disebar oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya untuk para menteri di Kabinet Merah Putih. Dalam pesan itu, terdapat peringatan untuk para menteri untuk berhati-hati dalam membuat surat yang mengatasnamakan kementerian.
Adapun isi pesan itu adalah sebagai berikut;
Yth. Para Menteri Kabinet Merah Putih
Dengan hormat,
Ijin mengingatkan untuk kebaikan bersama :
1. Dalam masa awal jabatan harap berhati-hati dalam membuat surat atas nama / Kop / Stempel Kementerian & tanda tangan Menteri,
Terkait acara pribadi & menghindari hal-hal yang berpotensi menjadi polemik di masyarakat.
2. Tekankan bagian Humas / Media setiap Kementerian, untuk lebih berhati hati sehingga mencegah peretasan atau pengambilan website / Media Sosial resmi di Kementerian masing-masing.
Terima kasih,
Hormat saya
Penjelasan Yandri
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto buka suara terkait viralnya undangan haul berkop surat Kemendes yang kegiatannya digelar di Pondok Pesantren BAI Mahdi Sholeh Ma'mun miliknya di Kabupaten Serang, Banten, Selasa.
Yandri di Serang, Selasa, memastikan bahwa kegiatan haul ini tidak ada kaitannya dengan unsur atau muatan politik. Bahkan pihaknya juga mengaku tidak ingin acara haul orang tuanya ini ditunggangi oleh unsur politik.