REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen mencetak atlet berprestasi nasional serta regenerasi atlet angkat besi. Hal ini ditunjukkan melalui Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Angkat Besi Junior Usia 18-20 tahun 2024 di Surabaya, Jawa Timur pada 22-24 Oktober.
"Kejurnas tahun ketiga yang diselenggarakan Pupuk Indonesia Grup ini diikuti puluhan atlet dari Aceh hingga Papua Pegunungan," ujar Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pupuk Indonesia Tina T Kemala Intan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Tina menyampaikan Pupuk Indonesia sebagai BUMN memiliki tanggung jawab besar tidak sebatas pada pencapaian keuntungan semata, tapi juga memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat. Salah satu bentuknya mendukung lahirnya atlet-atlet berprestasi di tanah air, khususnya cabang angkat besi.
"Sejak 2022, Pupuk Indonesia bersama tiga anak perusahaannya, yaitu Petrokimia Gresik, Pupuk Kalimantan Timur, dan Pupuk Sriwidjaja Palembang, telah memberikan dukungan kepada Pengurus Besar PABSI (Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia)," ucap Tina.
Tina mengaku bangga pelaksanaan Kejuaraan Nasional Angkat Besi sebelumnya telah berhasil mencetak lifter-lifter berbakat. Tina berharap dukungan Pupuk Indonesia dapat memberikan dorongan bagi para atlet muda di tanah air untuk menunjukkan potensi mereka pada cabang olahraga angkat besi.
Tina memotivasi para peserta yang berkompetisi agar dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dan menjadi atlet yang akan mengharumkan nama bangsa, baik di tingkat nasional maupun internasional. Sebagai inspirasi, Tina menyebut Rizki Juniansyah sebagai pencetak sejarah peraih medali emas pertama angkat besi di ajang Olimpiade, kemudian Eko Yuli Irawan, Rahmat Erwin Abdullah, Nurul Akmal yang turut mengukir prestasi gemilang untuk angkat besi Indonesia.
"Mereka juga jebolan Kejurnas yang diselenggarakan Pupuk Indonesia," sambung Tina.
Tina menambahkan kejurnas kali ini diikuti sekitar 93 atlet dari 22 Pengurus Provinsi (Pengprov), termasuk dari Aceh dan Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua, yaitu Papua Pegunungan. Kejurnas ini mempertandingkan sebanyak 12 kelas junior putra dan putri, diantaranya, Kelas 45Kg, Kelas 49Kg, Kelas 55Kg, Kelas 59Kg, Kelas 64Kg, dan +64Kg, di bagian putri. Adapun di bagian putra, Kelas 55Kg, Kelas 61kg, Kelas 67Kg, Kelas 73Kg, Kelas 81Kg, dan +81Kg di bagian putra.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PABSI Djoko Pramono mengapresiasi kontribusi Pupuk Indonesia dalam pembinaan penuh atlet angkat besi nasional mulai dari kelompok remaja, junior hingga senior. Atlet-atlet ini telah banyak mengharumkan nama bangsa Indonesia di kejuaraan tingkat internasional, termasuk pada Olimpiade Paris beberapa waktu lalu.
"Tujuh kali keikutsertaan kita (cabang olahraga angkat besi) pada Olimpiade selalu menyumbangkan medali untuk Merah Putih dan medali emas baru sekarang kita dapatkan," ujar Djoko.
Dengan dukungan Pupuk Indonesia, Djoko optimistis bisa mendapatkan emas lagi pada Olimpiade berikutnya. Djoko mengatakan Kejurnas Angkat Besi Junior akan memberikan dampak signifikan pada pembinaan prestasi menuju jenjang senior yang lebih akseleratif.
"Dukungan Pupuk Indonesia ini memberikan motivasi para atlet di seluruh daerah untuk berprestasi. Kami berharap dukungan ini terus menerus dilakukan di masa yang akan datang," ucap Djoko.
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman juga memberikan apresiasi kepada Pupuk Indonesia yang selama ini menjadi pendukung utama PB PABSI dalam pembinaan atlet angkat besi nasional. Marciano meyakini melalui Kejurnas Junior ini akan lahir atlet angkat besi berprestasi seperti para seniornya, seperti Rizky Juliansyah yang berhasil mendapatkan medali emas pada Olimpiade Paris, dan atlet-atlet berprestasi lainnya.
"Kerja sama antara PB PABSI dengan Pupuk Indonesia bisa menjadi contoh bagi kolaborasi BUMN sehingga kita bangga. Dukungan Pupuk Indonesia kepada PB PABSI akan dibayar dengan prestasi," kata Marciano.