Sabtu 12 Oct 2024 15:45 WIB

Vladimir Putin dan Presiden Iran Pezeshkian Bertemu, Israel Was Was?

Pezeshkian menilai Iran dan Rusia saling melengkapi dan dapat saling membantu.

Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo
Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Moskow dan Teheran memperluas hubungan kedua negara. Hal itu disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin kepada mitranya dari Iran Masoud Pezeshkian pada Jumat. 

Pertemuan Putin dan Pezeshkian digelar di tengah ancaman serangan militer balasan Israel terhadap Republik Islam tersebut. Pertemuan juga memberi sinyal Rusia akan akan membantu masalah yang dihadapi Iran. 

Baca Juga

"Kami bekerja sama secara aktif di arena internasional, dan penilaian kami terhadap peristiwa terkini di dunia sering kali sangat dekat," kata Putin kepada Pezeshkian, menurut kantor berita TASS, saat kedua pria tersebut bertemu di ibu kota Turkmenistan, Ashgabat.

Pezeshkian, menurut IRNA, mencatat bahwa Iran dan Rusia memiliki kapasitas pelengkap yang signifikan dan dapat saling membantu. "Posisi kami di dunia jauh lebih dekat satu sama lain daripada dengan yang lain," katanya kepada pemimpin Rusia tersebut.

Putin dikutip oleh TASS mengatakan kepada Pezeshkian bahwa hubungan ekonomi antara Moskow dan Teheran sedang meningkat. Teheran telah memperdalam kerja samanya dengan Moskow sejak invasi Rusia ke Ukraina dua tahun lalu, khususnya berkenaan dengan senjata militer, termasuk rudal balistik dan pesawat nirawak bersenjata.

Tidak ditegaskan bantuan apa yang akan disampaikan oleh Rusia, jika Iran diserang Israel.  Namun Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memperingatkan bahwa serangan Israel ke fasilitas nuklir sipil Iran akan menjadi "provokasi serius".

Sebelumnya Pezeshkian mengatakan bahwa Israel harus berhenti membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Ia menuding tindakan Isael di Timur Tengah didukung oleh AS dan Uni Eropa. Rusia juga mengkritik Israel, yang mengatakan bahwa mereka melindungi keamanannya sendiri, karena mengebom wilayah sipil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement