Kamis 10 Oct 2024 08:42 WIB

AS Tiba-Tiba Kecam Israel atas Kondisi Gaza, Kemarin ke Mana Saja?

Untuk pertakalinya, AS menyecar Israel di DK PBB atas kehancuran di Gaza.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan di markas besar PBB, Ahad, 27 Februari 2022.
Foto:

Bantuan senjata jalan terus...

Terlepas dari dukungan gencatan senjata itu, AS terus mengirimkan bantuan senjata ke Israel. Ini menjadi salah satu faktor penting mengapa seruan gencatan senjata dari AS hanya omong kosong belaka.

BBC melansir, seruan AS untuk mengakhiri perang menjadi hampa karena mereka sementara itu memasok senjata kepada Israel setidaknya senilai 3,8 miliar dolar AS. Washington juga terus mengabulkan permintaan senjata tambahan dari Israel sejak 7 Oktober. 

“Mengatakan [pemerintah] melakukan diplomasi adalah benar dalam arti yang paling dangkal karena mereka melakukan banyak pertemuan. Namun mereka tidak pernah melakukan upaya yang masuk akal untuk mengubah perilaku salah satu aktor utama – Israel,” kata mantan perwira intelijen Harrison J Mann, seorang Mayor Angkatan Darat AS yang bekerja di Badan Intelijen Pertahanan bagian Timur Tengah dan Afrika di Badan Intelijen Pertahanan di Israel. Mann mengundurkan diri awal tahun ini sebagai protes atas dukungan AS terhadap serangan Israel di Gaza dan jumlah warga sipil yang terbunuh karena senjata Amerika.

AS sejauh ini telah mengeluarkan dana sebesar 17,9 miliar dolar AS untuk bantuan militer kepada Israel sejak perang di Gaza dimulai dan menyebabkan meningkatnya konflik di Timur Tengah. Hal ini menurut laporan proyek Biaya Perang Universitas Brown dirilis pada peringatan 7 Oktober. Angka tersebut sekitar dua kali lipat anggaran pertahanan Indonesia. Pada 2023 misalnya, anggaran pertahanan Indonesia berada pada angka Rp 144 triliun atau sekitar 8,8 miliar dolar AS.

Tambahan 4,86 miliar dolar AS dikucurkan untuk meningkatkan operasi militer AS di regional tersebut sejak serangan 7 Oktober 2023, demikian ungkap para peneliti dalam temuan yang pertama kali diberikan kepada the Associated Press. Hal ini termasuk biaya perang yang dipimpin Angkatan Laut AS untuk meredam serangan terhadap kapal komersial oleh kelompok Houthi Yaman, yang melakukan serangan tersebut sebagai bentuk solidaritas dengan kelompok Hamas yang didukung Iran.

Laporan tersebut – yang diselesaikan sebelum Israel membuka front kedua melawan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon pada akhir September – adalah salah satu penghitungan pertama perkiraan biaya yang harus dikeluarkan AS ketika pemerintahan Biden mendukung Israel dalam konflik di Gaza dan Lebanon dan berupaya untuk membendung permusuhan oleh kelompok bersenjata sekutu Iran di wilayah tersebut.

Dalam konflik terkini, lebih dari 1.200 orang tewas di Israel pada tahun lalu saat para pejuang Palestina menyerang  Israel. Serangan balasan Israel telah menewaskan hampir 42.000 orang di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut. Setidaknya 1.400 orang di Lebanon, termasuk pejuang Hizbullah dan warga sipil, telah terbunuh sejak Israel memperluas serangannya di negara tersebut pada akhir September.

Biaya finansial AS dihitung oleh Linda J Bilmes, seorang profesor di Sekolah Pemerintahan John F Kennedy di Harvard, yang telah memperkirakan seluruh biaya perang AS sejak serangan 11 September 2001, dan rekan peneliti William D Hartung serta Stephen Semler. Israel – anak emas Amerika Serikat sejak pendiriannya pada 1948 – adalah penerima bantuan militer AS terbesar dalam sejarah, menerima 251,2 miliar dolar AS yang disesuaikan dengan inflasi sejak tahun 1959, kata laporan itu.

photo
Bagaimana AS TErlibat Genosida di Gaza? - (Republika)

Meski begitu, dana sebesar 17,9 miliar dolar AS yang dibelanjakan sejak 7 Oktober 2023, sejauh ini merupakan bantuan militer terbanyak yang dikirim ke Israel dalam satu tahun. AS berkomitmen untuk memberikan miliaran dolar bantuan militer kepada Israel dan Mesir setiap tahun ketika mereka menandatangani perjanjian perdamaian yang ditengahi AS pada 1979, dan sebuah perjanjian sejak pemerintahan Obama menetapkan jumlah tahunan untuk Israel sebesar 3,8 miliar dolar AS hingga 2028.

Bantuan AS sejak dimulainya perang Gaza mencakup pembiayaan militer, penjualan senjata, penarikan setidaknya 4,4 miliar dolar AS dari cadangan dana AS, dan penyerahan peralatan bekas. Sebagian besar senjata AS yang dikirim pada tahun ini adalah amunisi, mulai dari peluru artileri hingga penghancur bunker seberat 2.000 pon dan bom berpemandu presisi. Pengeluaran berkisar dari 4 miliar dolar AS untuk mengisi kembali sistem pertahanan rudal Iron Dome dan David’s Sling Israel hingga membeli senapan dan bahan bakar jet, kata studi tersebut.

Berbeda dengan bantuan militer Amerika Serikat yang didokumentasikan secara publik ke Ukraina, peneliti tidak bisa mendapatkan rincian lengkap mengenai apa yang telah Amerika kirimkan ke Israel sejak 7 Oktober lalu. Sehingga, dana yang digelontorkan AS untuk Israel sebenarnya bisa lebih besar lagi dari yang terdeteksi. Mereka mengutip “upaya pemerintahan Biden untuk menyembunyikan seluruh jumlah bantuan dan jenis sistem melalui manuver birokrasi.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement