Selasa 08 Oct 2024 17:03 WIB

Dikabarkan Terbunuh, Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Masih Hidup, Jalin Kontak dengan Qatar

Pejabat militer Israel yakin Sinwar tidak akan pernah menyerah.

Pemimpin Senior Hamas Yahya Sinwar
Foto: AP Photo/Adel Hana
Pemimpin Senior Hamas Yahya Sinwar

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA --- Pemimpin Hamas Yahya Sinwar masih hidup meski sempat dikabarkan terbunuh oleh media-media Israel.  Ia telah menjalin kembali kontak dengan para mediator kesepakatan gencatan senjata di Qatar setelah berminggu-minggu bungkam.

Sinwar memutuskan kontak karena dia yakin Israel tidak tertarik untuk mencapai kesepakatan. Demikian disampaikan sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui negosiasi tersebut mengatakan kepada situs berita Channel 12.

Baca Juga

Seorang pejabat senior Israel dilansir dari Times of Israel mengatakan kepada situs berita Walla bahwa Sinwar tidak terlihat melunakkan posisinya dalam kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata.

Hamas telah menuntut penarikan militer sepenuhnya dari Gaza dan penghentian perang secara permanen. Sementara Israel telah menolak kesepakatan apapun yang memungkinkan kelompok perjuangan tersebut untuk tetap menguasai Jalur Gaza dan membangun kembali kekuatan militernya.

Channel 12 melaporkan pada Ahad bahwa para pejabat Qatar telah mengatakan kepada keluarga sandera bahwa 'kebijakan pembunuhan' Israel terhadap para pemimpin kelompok perjuangan tidak sesuai dengan pencapaian kesepakatan.

“Di masa lalu, ada [mantan pemimpin Hamas Ismail] Haniyeh dan dia dihabisi. Sekarang ada Khaled Mashaal dan dia jauh lebih sulit daripada Haniyeh,” kata para pejabat itu kepada para keluarga sandera, menurut laporan tersebut.

Haniyeh dibunuh di Teheran pada bulan Juli, dalam sebuah pembunuhan yang dituduhkan kepada Israel, meskipun Yerusalem belum mengkonfirmasi atau membantah keterlibatannya.

The New York Times melaporkan pada  Sabtu bahwa penilaian Sinwar yang sudah berlangsung lama bahwa dia tidak akan selamat dari perang Gaza telah menguat dalam beberapa pekan terakhir dan bahwa dia percaya perang regional akan memaksa Israel untuk mengurangi operasinya di Gaza.

Halaman selanjutnya ➡️

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement