Selasa 24 Sep 2024 18:58 WIB

Hukum akan Ditegakkan, Bobotoh Pelaku Rusuh Usai Laga Persib vs Persija akan Diproses

Steward korban pemukulan usai laga Persib vs Persija sudah membuat laporan polisi.

Pesepak bola Persib Bandung Ciro Alves (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Persija Jakarta Muhammad Ferrari (kanan) pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (23/9/2024). Persib Bandung menang dengan skor 2-0 melalui gol Dimas Drajad menit ke-38 dan Ryan Kurnia menit ke-82.
Foto:

Seluruh pemain, pelatih, ofisial dan manajemen Persib mengaku sangat sedih, kecewa, dan merasa terpukul atas insiden penyerangan secara brutal yang dilakukan oleh oknum-oknum penonton yang tidak bertanggung jawab kepada beberapa steward yang tengah bertugas usai pertandingan melawan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Kabupaten Bandung, Senin kemarin. Persib menegaskan, tidak dapat menoleransi dan mengecam keras oknum-oknum penonton yang melakukan pemukulan dan main hakim sendiri terhadap steward-steward yang sedang bertugas.

Karena itu, dalam siaran tertulis yang diterima Selasa (24/9/2024), Persib mendukung aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas kejadian malam ini dan menindak tegas para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Atas kejadian ini, Persib dan panitia pertandingan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada para Bobotoh yang sudah tertib atas gangguan keamanan yang menodai hasil pertandingan malam hari ini. Persib juga meminta maaf kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) atas kejadian tersebut," tulis pernyataan dari PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB).

Persib selalu berkomitmen menciptakan atmosfer sepak bola yang aman dan nyaman, lanjut pernyataan tersebut, sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan.

"Oknum-oknum yang tidak mendukung hal ini dipastikan tidak akan dapat lagi membeli tiket untuk menonton pertandingan-pertandingan Persib secara langsung di stadion di masa datang," tutup pernyataan tersebut.

Ketua Umum Viking Tobias Ginanjar Tobias juga mengecam tindakan kekerasan yang terjadi dan menegaskan bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan di dalam dunia sepak bola. "Atas alasan apa pun, kekerasan tidak bisa dibenarkan. Kemarin kami berdiri bersama korban karena sepakat bahwa tidak boleh ada kekerasan atau pelecehan di dalam stadion," kata Tobias dalam keterangan yang diterima di Bandung, Selasa.

Selain itu, Tobias menyoroti adanya masalah yang mendasar terkait dengan komunikasi antara pihak klub dan para suporter. Menurut dia, pola komunikasi yang tidak pernah tuntas menjadi pemicu ketegangan dan kesalahpahaman yang kerap terjadi antara pihak manajemen klub dan bobotoh.

"Yang muncul adalah prasangka dan sebuah kecurigaan dari satu sama lain. Kejadian kemarin bisa dimaknai sebagai akumulasi kekecewaan yang diekspresikan secara berlebihan terhadap permasalahan-permasalahan sebelumnya yang tidak pernah secara tuntas diselesaikan," kata dia.

Tobias menekankan bahwa membalas kekerasan dengan kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah, justru hanya akan memperburuk keadaan. Menurutnya, kericuhan antara suporter dan steward kemarin terkait dengan dugaan perselisihan ketika laga sebelumnya saat melawan Port FC. Ada tindakan dari steward yang melakukan kekerasan fisik maupun verbal kepada suporter di laga tersebut.

"Jika kami melawan kekerasan dengan kekerasan lagi, lalu apa yang membedakan kami dengan pelaku kekerasan kemarin?" katanya.

Lebih lanjut, Tobias menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang menimpa para korban. Dia lantas berkomitmen untuk mengambil tanggung jawab apabila terbukti ada anggota Viking yang terlibat dalam tindakan kekerasan.

"Sebagai Ketua Umum Viking Persib Club, saya meminta maaf atas peristiwa yang terjadi. Saya siap mengambil tanggung jawab jika ada anggota Viking yang terbukti terlibat dalam kekerasan. Semoga seluruh korban yang terdampak dari kejadian kemarin segera pulih dan diberikan kesembuhan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement