Jumat 13 Sep 2024 20:15 WIB

Produk UMKM Rumah BUMN PLN Tembus Pasar Internasional

Produk UMKM rumah BUMN PLN akan terus tingkatkan kualitas.

Ilustrasi UMKM.
Foto: Dok Republika
Ilustrasi UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Produk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berupa sabut kelapa dari binaan Rumah BUMN PLN di Majene, Sulawesi Barat menembus pasar internasional.

Berkat dukungan Rumah BUMN PLN, UMKM Litani Abadi Nusantara berhasil menambah kapasitas ekspor sebesar lima kontainer ke Qingdao, Tiongkok.

Baca Juga

“Alhamdulillah produk sabut kelapa kami sudah berhasil menembus pasar internasional. Kami sudah bergabung di Rumah BUMN Majene sejak tahun 2022, kami mendapatkan pelatihan dan pendampingan dalam rangka memasuki pasar global," ujar Aidillah, pemilik UMKM Litani Abadi Nusantara melalui keterangan tertulis di Makassar, Jumat.

Dia mengaku produk sabut kelapanya mampu menembus pasar internasional hingga Tiongkok, Korea, dan Malaysia.

Produk kerajinan sabut kelapa ini didesain untuk alat rumah tangga. Jika sebelum mengekspor hanya mampu mengantongi omzet sekitar Rp60 juta, saat ini, omzet UMKM juga naik dua kali lipat, yaitu sebesar Rp120 jutaan per produksi.

"Kami optimistis, dengan konsep olahan ramah lingkungan, produk kami dapat dikenal lebih luas, baik lokal maupun internasional," ujar Adelia.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Budiono menjelaskan Rumah BUMN yang merupakan wadah bagi langkah kolaborasi BUMN dalam membentuk Digital Economy Ecosystem melalui pembinaan untuk meningkatkan kapabilitas UMKM.

Ia mencatat sampai saat ini sejumlah 1.870 UMKM telah menjadi binaan Rumah BUMN Selayar, Majene, Muna, dan Muna Barat.

"Kami bersyukur, bantuan yang kami berikan membawa dampak positif bagi UMKM dan semoga dapat meningkatkan produktivitas UMKM dan taraf ekonomi masyarakat," ujar Budiono.

Dirinya menambahkan, sebanyak 165 UMKM binaan Rumah BUMN Selayar, Majene, Muna, dan Muna Barat telah naik kelas dan sudah memiliki sertifikat halal dari Kementerian Agama.

"Peningkatan kapabilitas pelaku ini selaras dengan visi dan misi PLN yaitu mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi," ujar Budiono.

PLN berkomitmen untuk menghasilkan Creating Shared Value (CSV) yang berlandaskan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam peningkatan perekonomian yang dikolaborasikan dengan dukungan berbagai pihak untuk bersama menumbuhkan ekonomi masyarakat.

Budiono menegaskan upaya yang dilakukan PLN ini merupakan komitmen perseroan terhadap prinsip.

Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement