Rabu 11 Sep 2024 19:33 WIB

Manchester United Bukukan Kerugian Finansial untuk Tahun Kelima Berturut-turut

Meskipun demikian, United mencapai rekor pendapatan tahunan sebesar Rp 13,345 triliun

 Bendera sudut yang menunjukkan logo Manchester United.
Foto: AP Photo/Rui Vieira
Bendera sudut yang menunjukkan logo Manchester United.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manchester United (MANU.N) belum bisa lepas dari kerugian. MU melaporkan kerugian bersih tahunan yang lebih besar pada Rabu (11/9/2024).

Laporan ini menandai kerugian keuangan tahun kelima berturut-turut bagi klub Inggris tersebut. Namun laporan ini juga menyebutkan laba inti pada tahun keuangan sekarang bisa lebih rendah karena inisiatif restrukturisasi yang diterapkan.

Baca Juga

Kerugian bersihnya melebar menjadi 113,2 juta poundsterling (Rp 2,282 triliun) pada tahun yang berakhir 30 Juni, dari 28,7 juta poundsterling (Rp 578 miliar) setahun sebelumnya.

Meskipun demikian, United mencapai rekor pendapatan tahunan sebesar 661,8 juta poundsterling (Rp 13,345 triliun), naik 2,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebab, Setan Merah menuai keuntungan dari keikutsertaannya dalam kompetisi Liga Champions yang memberikan keuntungan.

“Kami bekerja untuk mencapai keberlanjutan keuangan yang lebih besar dan membuat perubahan pada operasi kami agar lebih efisien, untuk memastikan bahwa kami mengarahkan sumber daya kami untuk meningkatkan kinerja di lapangan,” kata CEO klub yang baru saja ditunjuk, Omar Berrada.

Berrada mengambil alih kendali pada bulan Juli setelah pindah dari perusahaan induk Manchester City, City Football Group.

Untuk tahun fiskal yang berakhir pada bulan Juni, klub mengharapkan laba inti yang disesuaikan antara 145 dan 160 juta poundsterling, dengan pendapatan berkisar antara 650 hingga 670 juta poundsterling.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement