Kamis 05 Sep 2024 16:51 WIB

Jelang Misa Bersama Paus Fransiskus, Umat Katolik Padati GBK

Misa Akbar bersama Paus Fransiskus dimulai pada sore hari ini.

Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus saat menghadiri acara dialog lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus saat menghadiri acara dialog lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah umat Katolik mulai memadati kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jalan Pintu Satu, Senayan, Jakarta Pusat. Kepadatan mulai tampak menjelang penyelenggaraan Misa Suci Akbar yang dimulai pukul 17.00 WIB, hari ini.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, orang-orang mulai berdatangan sekitar pukul 13.00 WIB, Kamis (5/9/2024) siang. Mereka hadir secara grup ataupun individu. Bagi jemaat yang datang berkelompok, mereka menggunakan kaos seragam dengan warna yang berbeda-beda.

Baca Juga

Seorang Katolik yang datang ke lokasi adalah Rehki Nabilao. Warga yang berusia 40 tahun itu mengungkapkan, dirinya berasal dari Timika, Papua Tengah. Kedatangannya ke Jakarta hanya untuk mengikuti misa bersama Paus Fransiskus.

"Saya datang ke sini hanya untuk mengikuti perayaan bersama Bapa Suci Fransiskus, orang nomor satu gereja Katolik seluruh dunia. Saya merasa senang, bangga, melihat seluruh umat yang hadir selama ini untuk sama-sama merayakan perayaan misa," kata Rehki kepada kantor berita Antara di Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Ia datang dari Keuskupan Timika bersama 300 orang. Uniknya, Rehki mengenakan pakaian adat untuk menghadiri misa akbar nanti di SUGBK.

"Memang, saya sebagai salah satu tokoh perempuan di Papua yang selalu menunjukkan jati diri saya sebagai perempuan Papua. Ini khas budaya Papua yang saya pakaikan setiap acara, baik acara adat, acara gereja, maupun pemerintah," tutur dia.

Rehki mengaku telah tiba di Jakarta sejak dua hari lalu. Ia pun berkesempatan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Gereja Katedral, Jakarta.

Perempuan Papua ini berharap, kedatangan Paus Fransiskus dapat memberkati Indonesia, termasuk tanah Papua. "Sehingga, semua orang yang berada di Tanah Air ini selalu berpikir yang baik, berbicara yang baik, sehingga semua kita diberkati oleh Tuhan. Itu harapan saya," kata Rehki.

Arahan panitia

Misa Akbar dimulai sejak pukul 17.00 WIB, hari ini. Ibadah tersebut menjadi istimewa bagi kaum Katolik Indonesia. Sebab, turut hadir Paus Fransiskus, sang pemimpin gereja Katolik sedunia di sana.

Tentu saja, situasi ini membuat masyarakat siap memenuhi kompleks GBK. Jauh-jauh hari panitia telah mengingatkan tentang syarat utama siapa saja yang boleh mengikuti misa. Sehingga semuanya bisa berjalan lancar dan tidak terjadi penumpukan.

"Umat yang dapat mengikuti misa adalah umat yang telah memiliki tiket gelang. Sementara umat yang tidak memiliki tiket gelang tidak diijinkan masuk ke area stadion GBK," kata Wakil Koordinator Media Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus, Romo Anthonius Gregorius A. Lalu, Pr, dalam keterangan resminya.

Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban acara yang akan berlangsung. Diharapkan umat dapat hadir dengan mempersiapkan kelengkapan persyaratan sehingga dapat mengikuti misa dengan nyaman dan aman.

Bagi umat yang tidak memiliki gelang tiket dapat turut mengikuti perayaan Misa Suci secara live streaming di kanal media sosial Komsos KWI dan sejumlah kanal media sosial televisi nasional. Umat juga bisa menyaksikannya melalui tayangan yang akan di disiarkan di beberapa televisi nasional. Selain televisi, siaran Misa Suci juga akan dilakukan melalui jaringan Radio Republik Indonesia (RRI).

Bagi umat yang sudah memiliki tiket gelang, diimbau agar dapat berangkat ke Stadion GBK dengan mempertimbangkan waktu perjalanan (tidak terlambat). Gerbang dibuka mulai pukul 12:00 WIB dan akan ditutup pukul 15:30 WIB.

Akses umat dapat melalui Plaza Utara, Plaza Timur, Plaza Tenggara untuk menuju Stadion Utama GBK dan untuk menuju Stadion Madya dapat masuk menggunakan Gate H (pintu kuning). Umat juga diharapkan dapat menggunakan kendaraan umum, karena tidak tersedia area parkir umat di dalam kawasan GBK.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement