Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengungkapkan program makan siang gratis tidak hanya memberikan manfaat dari sisi pemenuhan kebutuhan gizi anak, melainkan juga manfaat ekonomi.
Kebijakan makan bergizi gratis (MBG) bakal mengambil peran dalam memberdayakan ekonomi UMKM. “Misalnya kita melakukan suatu kegiatan di daerah, UMKM UMKM itu akan diikutsertakan baik dari pasokannya atau bahkan distribusinya dan sebaliknya.
MBG akan meningkatkan perekonomian daerah, bayangkan Rp 71 triliun digelontorkan langsung. Tentu ini akan ada dampak. Kita harapkan dampak yang positif baik itu dari multiplier effect nya atau bahkan tenaga kerja yang terserap.
Hashim Djojohadikusumo
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyatakan bahwa program makan bergizi gratis dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mencakup sarapan dan makan siang. Program ini, papar Hashim, bukan konsumtif, karena merupakan investasi untuk meningkatkan ranking pendidikan Indonesia di dunia internasional.
Dengan merujuk data Kementerian Kesehatan RI, ia memaparkan bahwa ada 18 juta anak-anak Indonesia setiap harinya berangkat ke sekolah dalam keadaan perut kosong. Untuk anak-anak prasekolah, tercatat ada sekitar 30 juta anak yang juga diduga tidak sarapan, sebagaimana kakak-kakak mereka yang berangkat sekolah dengan perut kosong.
“Jadi dari 41 persen anak sekolah yang menurut pemerintah, masuk ke sekolah setiap pagi tanpa sarapan pagi. Ini berarti, ada 30 juta anak prasekolah, 48 juta anak sekolah dan santri dengan jumlah 78 juta anak (tanpa sarapan). Kita bisa menghitung 41 persen dari 78 juta anak itu berapa, jumlahnya saya hitung 30 juta lebih,” papar Hashim dalam Dialog Nasional Program Makanan Bergizi Wujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045 dan Peresmian Forum Masyarakat Indonesia Emas, di Gedung LPP RRI, Jakarta, Sabtu (03/08).
Selain mereka, sejumlah tokoh juga ikut membahas program tersebut. Mereka adalah tim gugus tugas sinkronisasi Prabowo-Gibran. Di antara mereka adalah Sufmi Dasco Ahmad, Ahmad Muzani, Thomas Djiwandono, Budi Satrio Djiwandono, Sugiono, dan Prasetyo Hadi.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana
Saat memberikan keterangan pada wartawan usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin, Dadan mengatakan Badan Gizi Nasional dibentuk untuk melaksanakan program prioritas makan bergizi gratis Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto.
"Badan Gizi Nasional ini kan sebetulnya dibentuk untuk melaksanakan program prioritasnya Pak Presiden terpilih. Tapi karena terkait dengan siklus anggaran, agar bisa dilaksanakan tahun 2025 dan dari Januari, maka dalam nota keuangan kan sudah harus masuk anggarannya, dan itu sudah dimasukkan," katanya.
Menurutnya, Badan Gizi Nasional merupakan satu bagian dari keberlanjutan pemerintahan. Perpres Badan Gizi Nasional harus dibentuk di era Pak Jokowi karena alasan tersebut. Menurutnya, Badan Gizi Nasional ini merupakan satu bagian dari keberlanjutan pemerintahan.
"Jadi Pak Jokowi telah meneken Perpresnya, kemudian saya ditunjuk sebagai kepalanya, dan saya bertugas untuk menyiapkan segala sesuatunya, agar Januari program makan bergizi gratis bisa dilaksanakan," kata dia.
Dia optimistis program makan bergizi gratis dapat terlaksana Januari 2025.