Senin 19 Aug 2024 11:04 WIB

Turki Bersiap Hadapi Potensi Penyebaran Virus Mpox di Negaranya

Turki membentuk komite ilmiah khusus mengembangkan pedoman penanganan Mpox.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) (ilustrasi). Pemerintah Turki mengambil langkah proaktif menghadapi potensi penyebaran virus monkeypox (Mpox) atau cacar monyet di negaranya.
Foto: Pixabay
Cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) (ilustrasi). Pemerintah Turki mengambil langkah proaktif menghadapi potensi penyebaran virus monkeypox (Mpox) atau cacar monyet di negaranya.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki mengambil langkah proaktif menghadapi potensi penyebaran virus monkeypox (Mpox) atau cacar monyet di negaranya. Menteri Kesehatan Turki, Kemal Memisoglu, mengumumkan pembentukan sebuah komite ilmiah khusus yang bertugas mengembangkan pedoman penanganan penyakit ini.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Memisoglu menekankan meskipun Mpox memiliki kemiripan dengan virus smallpox (cacar), namun terdapat perbedaan signifikan dalam hal penularan dan gejala yang muncul. Oleh karena itu, pendekatan penanganan yang akan diterapkan pun berbeda dengan penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga

"Kami membentuk komite ilmiah dan bersama-sama membahas bagaimana kami harus mengambil tindakan pencegahan terhadap penyakit ini, jika sampai ke negara kami. Bagaimana kami akan mengambil tindakan pencegahan sebelum penyakit itu muncul? Apa yang akan kami lakukan jika penyakit itu muncul?," kata Memisoglu dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Haberturk, yang dirilis pada Sabtu (17/8/2024).

"Kami telah membuat semua rencana dan persiapan untuk itu. Itulah dasar dari komite ilmiah ini, pedoman untuk menangani penyakit ini," kata dia.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan wabah Mpox di Afrika sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang perlu menjadi perhatian internasional. Memisoglu mengatakan, penyakit itu akan muncul secara sporadis di tempat lain, tetapi para ilmuwan mengatakan penyakit itu kemungkinan akan berbentuk wabah endemik.

"Semua orang berpendapat bahwa penyakit ini tidak akan mirip dengan Covid-19 karena Covid-19 merupakan penyakit yang penularannya sangat cepat dan dapat menyebar luas karena penularannya sepenuhnya melalui saluran pernapasan, bukan melalui kontak," ujarnya.

Gelombang infeksi Mpox dimulai pada Mei 2022 dan telah muncul di negara-negara yang belum pernah mengalami virus tersebut sebelumnya, seperti Amerika Serikat, Inggris, Swedia, dan Belgia. Mpox merupakan penyakit menular langka yang dapat menyebar antarmanusia. Biasanya, Mpox adalah penyakit ringan yang dapat sembuh dalam beberapa pekan, tetapi beberapa orang mungkin mengalami komplikasi.

Gejala awal Mpox meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, menggigil, dan kelelahan. Ruam dapat muncul, sering kali dimulai di wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.

 

sumber : Sputnik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement