Jumat 16 Aug 2024 22:01 WIB

Trump Ancam Tangkap dan Deportasi Pendukung Palestina di Amerika Serikat

Israel terus melakukan serangan di Jalur Gaza

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Calon presiden dari Partai Republik yang juga mantan Presiden Donald Trump.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Calon presiden dari Partai Republik yang juga mantan Presiden Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump mengatakan pada Kamis lalu bahwa ia telah memberi tahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama pertemuan terakhir mereka pada bulan Juli untuk segera mengakhiri perang Israel di Gaza, tetapi mantan presiden tersebut juga mengkritik tuntutan gencatan senjata.

"Ia tahu apa yang ia lakukan, saya mendorongnya untuk segera mengakhiri ini," kata Trump kepada wartawan pada konferensi pers pada Kamis (15/8/2024).

Baca Juga

"Ini harus segera berakhir, raih kemenanganmu dan selesaikan. Ini harus dihentikan, pembunuhan harus dihentikan," ujar Trump, dikutip dari laman India Today, Jumat (16/8/2025)

Trump merujuk pada pertemuannya dengan Netanyahu di kediamannya di Mar-a-Lago pada akhir Juli, ketika Netanyahu mengunjungi Amerika Serikat. Ia juga bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden sekaligus kandidat presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris selama perjalanannya.

Ada peningkatan risiko perang yang lebih luas di Timur Tengah setelah pembunuhan baru-baru ini terhadap pemimpin kelompok Hamas Ismail Haniyeh di Iran dan komandan militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut. Keduanya menuai ancaman pembalasan terhadap Israel.

Dalam sebuah acara pada Kamis tentang penanganan anti semitisme, Trump mengkritik seruan Biden dan Harris selama berbulan-bulan untuk gencatan senjata di Gaza.

BACA JUGA: Paskibraka Muslimah 'Dipaksa' Lepas Jilbab, Kiai Cholil: Ini tidak Pancasilais! 

"Sejak awal, Harris telah berupaya mengikat tangan Israel di belakang punggungnya, menuntut gencatan senjata segera, selalu menuntut gencatan senjata," kata Trump.

"Itu hanya akan memberi Hamas waktu untuk berkumpul kembali dan melancarkan serangan baru seperti pada 7 Oktober," kata Trump.

"Saya akan memberi Israel dukungan yang dibutuhkannya untuk menang, tetapi saya ingin mereka menang dengan cepat," ujar Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement