Rabu 07 Aug 2024 16:14 WIB

Danrem Siap Bina Joni Agar Lolos Tes TNI AD

Joni yang sempat dijanjikan Presiden Jokowi menjadi tentara gagal tes caba TNI AD.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes saat bertemu Joni di Makorem 161/Wirasakti, Kota Kupang, NTT, Rabu (7/8/2024).
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes saat bertemu Joni di Makorem 161/Wirasakti, Kota Kupang, NTT, Rabu (7/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes menyatakan, siap membina Yohanes Ande Kalla alias Joni yang terkenal karena memanjat tiang agar bendera merah putih bisa dikerek ke atas. Joni yang mendaftar calon bintara TNI AD 2024 gagal lolos karena masalah tinggi badan. Joao pun siap membantu Joni agar bisa lolos seleksi menjadi prajurit TNI ke depannya.

"Saya akan bina dia, saya akan mempersiapkan dia nanti kemudian kita tanya dia, dia mau tes di mana, kan kita ada Bintara, ada Tamtama, dan ada Wamil, nah kalau mau Wamil kita akan arahkan ke Universitas Pertahanan (Unhan) Atambua, nanti akan kita arahkan," kata Joao saat ditemui di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (7/8/2024).

Baca Juga

Joao menjelaskan, Joni pada dasarnya ingin menjadi prajurit TNI AD. Sayang setelah ia terkenal akibat aksi heroiknya viral pada 2018, tidak ada yang membinanya sejak dini agar mempersiapkan diri menjadi seorang prajurit TNI.

Joao pun mengaku, baru bertemu dengan Joni pada Maret 2024. Saat itu, ia sudah berpesan kepada Joni agar jika ingin menjadi prajurit TNI maka harus mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari.

Joao menjelaskan, memang selama 1,5 bulan terakhir ini, Dandim 1605/Belu Letkol Arh Suhardi sudah berusaha membantu dan mendidik Joni. Namun, hasilnya belum signifikan.

“Memang kemarin masalahnya di tinggi badan, Joni tinggi badan hanya 155,8 meter, sementara ada juga yang tinggi badannya 162,9 meter tetapi tidak lolos juga, padahal syaratnya 163 meter, ya kita tetap berpegang teguh pada syarat yang ada," ujar Joao.

Menurut Joao, jika saat tes Bintara tidak lulus karena tinggi badan, Joni akan disiapkan untuk mengikuti tes di Unhan Atambua melalui jalur khusus untuk tes kejuruan atau keahlian pada akhir Agustus 2024.

Joao menyebut, untuk menjadi tentara tidak perlu lagi harus berada di medan perang, tetapi di bidang lain, seperti bagian kejuruan lainnya. Dia mengatakan, Joni dalam hal fisik akan diberikan terapi khusus sehingga bisa meningkatkan tinggi badannya dalam beberapa sentimeter sehingga kelak bisa lolos masuk TNI.

"Ada terapi yang akan diberikan, saya sudah tanya-tanya dan bisa untuk meningkatkan tinggi badan, nanti akan kita terapkan ke Joni," ujar Joao.

Sementara itu Joni, mengaku akan mempersiapkan diri untuk mengikuti tes masuk TNI berikutnya di Unhan. Pasalnya, ia sangat ingin menjadi tentara. "Saya yang penting menjadi tentara, nanti saya akan mempersiapkan diri lebih baik lagi, sebagai persiapan untuk tes masuk nanti," ujar Joni. 

Dijanjikan Jokowi lolos...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement