Kamis 01 Aug 2024 15:02 WIB

Anwar Ibrahim Cium Bau Busuk di Balik Pembunuhan Ismail Haniyeh

Lebih dari 40 ribu warga sipil Palestina dibunuh di Gaza oleh Israel.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bertemu dengan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di sela kunjungannya di Doha, Qatar, Senin (13/5/2024).
Foto: laman Facebook Anwar Ibrahim
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bertemu dengan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di sela kunjungannya di Doha, Qatar, Senin (13/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA — Pembunuhan yang dilakukan Zionis Israel terhadap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, Rabu (31/7/2024) diyakini sebagai usaha menggagalkan perundingan-perundingan untuk perdamaian di Tanah Palestina.

Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengutuk pembunuhan tersebut. Pun menegaskan, syahidnya Ismail Haniyeh tak akan pernah membikin padam perjuangan seluruh umat manusia dalam memenangkan rakyat Palestina lepas dari penjajahan Zionis Israel.

Baca Juga

“Saya mengutuk sekeras-kerasnya pembunuhan Ketua Biro Politik Hamas saudara Ismail Haniyeh,” begitu kata Anwar yang dikutip Republika dari akun media sosial (medsos) X, Kamis (1/8/2024).

Menurut Anwar, ada motivasi busuk yang dilakukan Zionis Israel dengan menargetkan nyawa Ismail Haniyeh. “Pembunuhan ini ternyata sangat tragik, dan kejam yang jelas bertujuan untuk menggagalkan rundingan yang sedang berlangsung bagi mengakhiri kekejaman rejim Zionis Israel di Gaza-Palestina,” begitu kata Anwar.

Kekejaman dan brutalisme yang dilakukan tentara Zionis Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 hingga saat ini, kata Anwar, sudah menelan korban jiwa yang tak terkira. Sedikitnya kata dia, 40 ribu nyawa warga sipil Palestina di Jalur Gaza dibunuh oleh tentara Zionis Israel.

Hingga kini, kata Anwar, tiada satupun otoritas dunia, yang memberikan vonis, dan hukuman terhadap Zionis Israel sebagai agresor. “Pembunuhan besar-besaran ini, hanya boleh berlaku dimungkinkan dengan tanggapan bahwa tidak ada sesiapa yang akan dipertanggungjawabkan dan dihukum,” kata Anwar.

Anwar mengingatkan komunitas dunia, yang memilik rasa kemanusian, dan tanggungjawab untuk perdamaian bersama-sama tetap lantang dalam menyuarakan tekanan terhadap Zionis Israel. “Hanya mereka yang tiada sifat kemanusian sahaja yang tidak menyadari keperluan untuk meningkatkan tekanan terhadap rezim biadab Zionis Israel,” kata Anwar.

Syahidnya Ismail Haniyeh, kata Anwar, tak akan bisa melemahkan perjuangan seluruh umat manusia, dalam penghentian kebiadaban Zionis Israel.

“Obor perjuanganmu akan terus menyala, dan membakar semangat kami untuk terus menyanggah kezaliman dan kebobrokan,” kata Anwar.

“Saya amat berharap, semangat kita tidak akan muda luntur dan goyah dan mesti kekal kuat menciptakan kemenangan (untuk rakyat Palestina),” begitu sambung Anwar.

Ismail Haniyeh, dinyatakan syahid pada Rabu (31/7/2024). Pemimpin faksi politik dan perjuangan Hamas tersebut, menghembuskan nafas terakhirnya setelah penyerangan yang dilakukan Zionis Israel di Teheran, Iran. Ismail Haniyeh, berada di Iran sejak Selasa (30/7/2024) untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru.

Selama di Teheran, Ismail Haniyeh juga bertemu dengan Pemimpin Teringgi Iran Khomeini. Sebelum meninggal dunia, Ismail Haniyeh memang ditargetkan oleh Zionis Israel untuk dibunuh. Bahkan keluarganya, pun menjadi sasaran pembunuhan Zionis Israel. April 2024 lalu, tiga putra, dan empat cucu Ismail Haniyeh syahid dalam serangan udara Zionis Isreal di Gaza.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement