Jumat 26 Jul 2024 08:44 WIB

Terungkap, Ini Kenapa Pilot Bisa Jadi Satu-satunya Korban Selamat Pesawat Jatuh di Nepal

Kondisi pilot Manish Ratna Shakya dalam keadaan stabil.

Pesawat Jatuh (Ilustrasi)
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Pilot pesawat Saurya Airlines yang jatuh di Bandara Kathmandu di Nepal pada Rabu (24/7/2024), menjadi satu-satunya korban selamat.  Menteri Penerbangan Sipil Badri Pandey mengatakan, kemungkinan besar pilot selamat karena kokpitnya tersangkut di sebuah kontainer. 

Pesawat kecil tersebut menabrak sebuah kontainer di tepi Bandara Internasional Tribhuvan dan kokpitnya ditemukan tersangkut di dalamnya.

Baca Juga

Kapten Manish Ratna Shakya diselamatkan dari kokpit dalam waktu lima menit setelah kecelakaan. Dia menderita luka di kepala dan wajah dan diperkirakan akan menjalani operasi untuk patah tulang di punggungnya.

“Pilotnya selamat. Kondisinya stabil,” kata juru bicara kepolisian Nepal Dan Bahadur Karki dilansir laman Independent.

“Itu adalah keajaiban.”

Inspektur polisi senior Dambar Bishwakarma mengatakan kepada BBC bahwa pilot tersebut mengalami kesulitan bernapas ketika ditemukan.

“Kami memecahkan jendela dan segera menariknya keluar,” katanya. “Dia memiliki darah di seluruh wajahnya ketika dia diselamatkan, tetapi kami membawanya ke rumah sakit dalam kondisi di mana dia dapat berbicara.”

Pesawat CRJ 200 tujuan Pokhara membawa 19 orang, sebagian besar awak dan staf teknis ketika kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Pilotnya adalah satu-satunya yang selamat dari kecelakaan itu.

Menurut Reuters, pesawat tersebut sedang mengangkut teknisi ke Pokhara, di mana pesawat lain sedang menunggu perbaikan. Pesawat itu terbalik saat lepas landas, menghantam tanah dengan ujung sayapnya dan terbakar sebelum jatuh ke jurang.

“Itu adalah suara yang tidak biasa. Itu adalah ledakan besar seperti bom,” kata seorang saksi mata kepada The Kathmandu Post.

“Tak lama setelah lepas landas dari landasan pacu 2, pesawat berbelok ke kanan dan jatuh di sisi timur landasan pacu,” kata Otoritas Penerbangan Sipil Nepal.

Pandey mengatakan badan pesawat terbelah, menghantam lereng meja bandara dan terpental sejauh 50 meter sebelum akhirnya mendarat di tanah berlumpur. “Bagian lain dari pesawat itu jatuh ke gundukan di dekatnya dan hancur berkeping-keping,” katanya.

Penyebab kecelakaan belum jelas. Namun, para ahli yang meninjau rekaman kejadian tersebut menyatakan bahwa kecelakaan tersebut mungkin disebabkan oleh 'kegagalan naik' yang berarti pesawat tidak dapat mencapai ketinggian saat mencoba lepas landas. Demikian menurut The Indian Express.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement