Jumat 05 Jul 2024 04:28 WIB

Sejarah Interaksi Islam dan China

Pada masa hidup Nabi Muhammad SAW, Dinasti Tang berkuasa di China.

Umat Islam mendirikan shalat di Masjid Niujie, Beijing, China.
Foto: EPA-EFE/MARK R. CRISTINO
Umat Islam mendirikan shalat di Masjid Niujie, Beijing, China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- China memiliki suatu peradaban paling tua dan lestari dalam sejarah umat manusia. Lembah Sungai Kuning (Yangtze) merupakan tempat lahirnya kebudayaan negeri Asia timur ini.

Dinamakan demikian karena sungai terbesar di China utara itu kerap berwarna kuning keruh akibat longsor di tepiannya. Penduduk memanfaatkan kesuburan tanah di sekitar sungai itu untuk bercocok tanam.

Baca Juga

Asal muasal nama China berasal dari dinasti Ch'in yang berkuasa sepanjang tahun 221- 206 sebelum Masehi (SM). Shi Huang Ti merupakan pendiri dinasti tersebut dan sekaligus kaisar pertama yang mampu menyatukan China secara politik.

Nama lain China adalah Tiongkok, yang berasal dari istilah Chung-kuo. Kata chung berarti 'tengah', sedangkan kuo artinya 'negeri'. Para penguasa China senang menganggap negerinya berada di tengah-tengah atau sebagai pusat dunia.

China juga terkenal dengan Jalur Sutra yang besar pengaruhnya dalam menghubungkan kebudayaan Timur dan Barat. Mungkin, sutra China merupakan komoditas yang sering diperdagangkan melaluinya sehingga menjadi nama jalur tersebut.

Peter Frankopan, penulis buku The Silk Roads A New History of the World (2015), menjelaskan, pada 119 SM Dinasti Han (206 SM-220 M) merebut koridor Gansu, sebuah wilayah strategis di China tengah. Dari sana, penguasa Han kala itu terus berekspansi ke barat hingga Pegunungan Pamir di Asia Tengah. Sejak saat itulah, kata Frankopan, Jalur Sutra lahir sebagai penghubung lintas benua.

photo
Jamaah mendengarkan khotbah Idul Adha dari khatib di Masjid Niujie, Beijing, China, Kamis (29/6/2023). Shalat Idul Adha di masjid berusia 1.027 tahun itu diikuti sekitar seribu umat Islam. - (ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie)

Rute itulah yang antara lain menjembatani kebudayaan China dengan negeri-negeri di sebelah barat, termasuk Arab dan Eropa. Pada abad pertama Masehi, dunia menyaksikan dua imperium besar, yakni Han di timur dan Romawi di barat. Jalur Sutra menghubungkan keduanya di rute darat.

Sedangkan di rute laut kapal-kapal dapat berlayar dari Kanton kemudian mengarah ke Selat Malaka, Samudra Hindia, Laut Merah, hingga Laut Mediterania. Barang-barang mewah dari China merupakan kegemaran para elite Romawi yang sedang mengalami masa-masa makmur. Sementara itu, orang-orang Arab kerap menjadi pedagang perantara dalam jalur perniagaan antara China dan Romawi.

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, Dinasti Tang (618-906) berkuasa di China. Penguasa Tang gemar membangun relasi bisnis dengan ribuan utusan dari barat, termasuk Arab dan Persia.

Mi Shoujiang dan You Jia dalam risalahnya, Islam in China, menulis, selama 148 tahun sebanyak 37 orang utusan Arab mengunjungi pusat pemerintahan Dinasti Tang. Sejak kepemimpinan Kaisar Gaozong (meninggal 683) hingga Kaisar Dezong (meninggal 805), Dinasti Tang mengalami masa keemasan.

Dalam era Dinasti Tang, Islam disebut sebagai Dashi Jiao. Kata dashi merujuk pada Arab, sedangkan jiao berarti agama atau kepercayaan. Selanjutnya, di zaman Dinasti Ming (1368–1644) Islam dipanggil dengan nama Tianfang Jiao, 'agamanya bangsa Arab', atau Hui Hui Jiao. Sebab, pada masa itu cukup banyak suku bangsa Hui yang memeluk Islam, sampai-sampai orang Hui dianggap representasi Muslim China.

Penamaan selanjutnya yang lebih apresiatif berlangsung di zaman Dinasti Qing (1636-1917). Elite Qing menyebut Islam sebagai Qingzhen Jiao, yakni 'agama yang murni'. Beranjak ke era modern, Islam tentunya telah dikenal luas.

Sejak Republik Rakyat China (RRC) berdiri resmi pada 1 Oktober 1949, ada aturan negara setempat yang mengimbau agar agama ini disebut sebagai Islam saja, tanpa disertai embel-embel yang merujuk pada etnis tertentu. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement