Senin 17 Jun 2024 15:38 WIB

Israel Diduga Kehabisan Tentara, Siapkan Pasukan Cadangan untuk Perang di Gaza

Tentara Zionis akan merekrut Yahudi ultra-Ortodoks untuk kebutuhan militer.

Rep: Teguh/Fuji/ Red: Teguh Firmansyah
Peti mati tentara Israel yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza saat dibawa saat pemakamannya di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, Selasa, 11 Juni 2024.
Foto: AP Photo/ Ohad Zwigenberg
Peti mati tentara Israel yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza saat dibawa saat pemakamannya di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, Selasa, 11 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel diisukan mulai kehabisan tantara dalam perang Gaza. Mereka kini sedang menyiapkan tantara cadangan.

"Tentara Israel membentuk divisi baru untuk pasukan cadangan yang berusia di atas pensiun 4 tahun untuk memenuhi kebutuhan mendesak akan lebih banyak pasukan," ujar Koresponden Radio Angkatan Data, Israel dilansir Aljazirah, Senin (17/6/2024).

Baca Juga

Menurut laporan tersebut, akan ada pembagian lima brigade cadangan yang kini dalam 'tahap awal'. Brigadir akan melibatkan warga Israel lainnya yang sebelumnya dibebaskan dari tugas militer. Demikian disampaikan Doron Kadosh dalam sebuah postingan di X.

Kepala Staf militer Israel Herzi Halevi baru-baru ini mengatakan bahwa merekrut orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks adalah kebutuhan jelas. Hal itu disampaikan ketika mengunjungi lokasi penyergapan mematikan Hamas terhadap pasukan Israel, di Gaza.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, otoritas Israel mendukung rancangan undang-undang yang memperpanjang usia pensiun bagi tentara cadangan meskipun mendapat reaksi keras dari masyarakat Israel.

Saat ini, Israel terus menggempur Gaza meskipun DK PBB telah memerintahkan gencatan senjata.  Setidaknya, lima anak termasuk di antara puluhan warga Palestina wafat dan syahid dalam serangan Israel di Gaza tengah dan selatan selama 24 jam terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement