Jumat 07 Jun 2024 12:11 WIB

Spanyol Cetak Sejarah, Jadi Negara Eropa Pertama yang Ikut Gugat Israel ke ICJ

Spanyol mengajukan permohonan resmi bergabung dalam kasus yang diajukan Afsel ke ICJ.

Seorang penggemar memegang bendera Palestina sebelum pertandingan sepak bola grup E Piala Dunia FIFA 2022 antara Jepang dan Spanyol di Khalifa International Stadium di Doha, Qatar. (ilustrasi)
Foto:

Dia memastikan bahwa Spanyol "tidak memiliki standar ganda" dan memutuskan bergabung dalam kasus melawan Israel karena "alasan yang sama persis" seperti ketika Spanyol bergabung dengan alasan yang dirumuskan oleh Ukraina untuk menentang perang Rusia.

Namun, dia tidak berkomentar mengenai apakah Spanyol menganggap perang di Gaza sebagai genosida. Dia menyerahkan wewenang pada ICJ untuk menyelesaikan masalah tersebut karena, menurutnya, pendapat pribadinya "tidak terlalu berarti."

Albares mengumumkan keputusan tersebut di tengah ketegangan penuh akibat ancaman Israel untuk menutup Konsulat Spanyol di Yerusalem dan setelah Spanyol secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara, langkah yang diikuti oleh Irlandia, Norwegia, dan Slovenia.

Pada Senin (3/6/2024), Albares mengatakan konsulat negaranya di Yerusalem memiliki status yang sangat khusus dan bersejarah dan sudah ada jauh sebelum negara Israel didirikan. Ia mendesak Israel untuk menghormati operasi konsulat negaranya.

Pengumuman oleh Albares muncul setelah setidaknya 39 pengungsi Palestina tewas pada Kamis (6/6/2024) dalam sebuah serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung ribuan pengungsi di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza tengah, menurut otoritas Gaza. Dalam pernyataan pada Kamis, otoritas media pemerintah Gaza menyatakan, serangan pasukan Israel terhadap sekolah milik badan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA itu turut menyebabkan puluhan warga lainnya cedera.

Otoritas tersebut menyatakan, "pembantaian" tanpa henti Israel di Jalur Gaza semakin membuktikan Israel tengah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Pejabat Rumah Sakit Martir Al-Aqsa turut mengatakan, jumlah korban akibat serangan sekolah di Nuseriat kemungkinan besar bertambah karena masih ada korban-korban lain yang belum dievakuasi ke rumah sakit.

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement