Kamis 06 Jun 2024 15:00 WIB

Tak Pulang Dua Hari, Kronologi Hilangnya Siswi SMAN 61 Jakarta Diungkap Sang Ibu

Seorang siswi SMAN 61 Jakarta dilaporkan hilang pada Selasa (4/6/2024).

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Siswi SMAN 61 Jakarta, Sayidah Nailaturahman.
Foto: Istimewa
Siswi SMAN 61 Jakarta, Sayidah Nailaturahman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang siswi SMAN 61 Jakarta dilaporkan hilang pada Selasa (4/6/2024). Siswa atas nama Sayidah Nailaturahman masih belum kembali ke rumahnya di Kompleks Pemda DKI Jakarta di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Orang tua Naila, Fatiroh menceritakan, kronologi hilangnya anaknya bermula ketika siswa berusia 15 tahun itu hendak berangkat sekolah. Ketika itu, Naila disebut berangkat seperti biasa tanpa adanya hal yang mencurigakan.

Baca Juga

"Anak saya hari itu seperti hari biasa, berangkat sekolah sekitar 05.30 WIB," kata Fatiroh saat dikonfirmasi Republika, Kamis (6/6/2024).

Dari rumah, Naila berjalan kaki sekitar 60 meter ke ujung blok deretan rumahnya. Dari ujung blok itu, Naila kemudian naik Jaklingko Nomor 42 Pondok Kelapa-Kampung Melayu.

Menurut Fatiroh, anaknya itu memang selalu naik Jaklingko untuk pergi ke sekolah. Setelah nail Jaklingko dan turun di dekat Universitas Dharma Persada, anaknya akan melanjutkan perjalanan dengan naik ojek daring ke SMAN 61 Jakarta.

"Setelah dia keluar dan memastikannya naik Jaklingko, saya tidak komunikasi. Baru pukul 16.30 WIB, saya chat Naila menanyakan sudah di rumah atau belum," kata dia.

Selasa sore itu, pesan WhatsApp Fatiroh kepada anaknya hanya bertanda ceklis satu, yang menandakan aplikasi anaknya tidak aktif. Fatiroh pun menelepon nomor ponsel anaknya, tapi tidak aktif.

Ibu itu masih belum curiga dengan kondisi anaknya. Ia berpikiran bahwa baterai ponsel anaknya mungkin habis. Mungkin juga, anaknya sudah pulang dan tertidur di rumah dengan kondisi ponsel mati.

Namun, Naila tetap tidak terlihat usai Fatiroh pulang ke rumah pada sekitar pukul 17.30 WIB. Kakak Naila yang pulang lebih dulu juga mengaku tak mengetahui keberadaan adiknya itu.

"Saya pikir, nanti setelah magrib akan pulang. Namun, sampai pukul 18.30 anak saya juga belum pulang. Saya tanya ke guru wali kelasnya, tapi ketika itu tidak langsung direspons," kata Fatiroh.

Rasa penasaran Fatiroh makin menjadi... Baca di halaman selanjutnya.

photo
Lima cara sederhana menjaga kesehatan mental. - (Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement