REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uskup Agung Jakarta Prof Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menekankan pentingnya menjaga toleransi dan saling menghormati antarumat beragama, khususnya di Jakarta.
"Kita harus saling menghormati keyakinan masing-masing dan hidup berdampingan dengan damai, karena perbedaan agama, suku, dan ras bukanlah hal yang harus dipertentangkan, tetapi justru menjadi kekayaan yang memperkaya kehidupan kita," kata Kardinal Suharyo saat berkunjung ke Kantor Kemenag DKI Jakarta, Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Selain itu, solidaritas dan subsidiaritas juga penting dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
"Solidaritas adalah kekuatan yang muncul dari persatuan dan saling membantu, tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau ras, sedangkan subsidiaritas berarti kita saling mendukung dan memberdayakan satu sama lain, dimulai dari lingkup keluarga, komunitas, hingga masyarakat luas," ujar Kardinal Suharyo.
Menurut dia, seluruh umat Katolik dalam status dalam jalan hidup atau fungsi apapun mempunyai panggilan yang sama yaitu untuk tumbuh menuju kesempurnaan kasih.
Bahkan, di semua agama juga diajarkan hal yang sama terkait kesempurnaan kasih karena substansi manusia itu terbatas dan kasih Allah itu tidak terbatas.
Dalam kesempatan itu, dia mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kantor Wilayah Kemenag DKI Jakarta Cecep Khairul Anwar yang telah mengundangnya untuk berkunjung ke Kanwil Kemenag DKI.
"Saya merasa gembira dapat memenuhi undangan Kakanwil Kemenag DKI untuk bersilaturahmi di kantor ini," ujarnya. Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Cecep Khairul Anwar mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu undangan, khususnya kepada Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta.
“Saya ucapkan selamat datang kepada seluruh tamu undangan, khususnya kepada Yang Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta. Kehadiran beliau di sini merupakan kehormatan bagi kami dan menjadi bukti nyata komitmen kita bersama dalam mewujudkan kerukunan antarumat beragama di Jakarta," ujar Cecep.
Pihaknya berkomitmen untuk mendorong mendorong moderasi beragama di Jakarta karena program ini merupakan kunci untuk mewujudkan kerukunan dan toleransi antarumat beragama.
"Kanwil Kemenag DKI Jakarta akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menumbuhkan semangat moderasi beragama di tengah masyarakat," ujarnya.
Untuk meningkatkan indeks moderasi beragama, Cecep mengatakan beberapa program strategis yang dilaksanakan antara lain membangun kampung moderasi beragama, melaksanakan dialog antarumat beragama, memberikan pembinaan kepada tokoh agama serta memberikan bantuan kepada rumah ibadat.
"Masyarakat adalah kunci utama dalam mewujudkan moderasi beragama. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat Jakarta untuk bersama-sama membangun toleransi dan saling menghormati antarumat beragama," paparnya.
Cecep juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung upaya Kementerian Agama dalam mendorong moderasi beragama di Jakarta.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung upaya Kanwil Kemenag DKI Jakarta dalam mendorong moderasi beragama di Jakarta. Marilah kita terus berkolaborasi dan bersinergi untuk mewujudkan Jakarta yang moderat, toleran, dan harmonis," tuturnya.