Kamis 30 May 2024 20:16 WIB

Investigator Iran tak Temukan Bukti Sabotase dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Raisi

Catatan pemeliharaan dan perbaikan helikopter juga menunjukkan tidak ada masalah.

Seorang wanita muda berjalan melewati tugu peringatan darurat yang dipasang di luar kedutaan Iran, menyusul kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Amir-Abdollahian, di Bucharest, Rumania, 20 Mei 2024.
Foto: EPA-EFE/ROBERT GHEMENT
Seorang wanita muda berjalan melewati tugu peringatan darurat yang dipasang di luar kedutaan Iran, menyusul kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Amir-Abdollahian, di Bucharest, Rumania, 20 Mei 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Staf Umum Iran menyatakan, tidak ada bukti intervensi peperangan elektronik atau sabotase yang ditemukan dalam kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi. Catatan pemeliharaan dan perbaikan helikopter telah diperiksa dan tidak ditemukan masalah, demikian menurut laporan penyelidikan awal kedua pada Kamis (30/5/2024).

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan pada sisa-sisa dan bagian-bagian helikopter, tidak ada bukti sabotase atau intervensi peperangan elektronik yang terdeteksi, kata laporan itu. Laporan itu juga menyebutkan tidak ada keadaan darurat yang terjadi dalam komunikasi dengan kru hingga 69 detik sebelum kecelakaan.

Baca Juga

Kondisi cuaca baik pada saat helikopter lepas landas, namun sesuai dengan dokumen yang diperoleh dan pernyataan pilot dan penumpang dua helikopter lainnya, pengaruh kondisi cuaca pada jalur pulang perlu diselidiki lebih detail. Investigasi akan terus dilakukan sampai penyebab pasti kecelakaan ditemukan dan hasilnya akan diumumkan kepada publik.

Pada 19 Mei, helikopter yang membawa Raisi, Amir-Abdollahian, dan pejabat lainnya jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur. Mereka dinyatakan meninggal pada Senin, dan pemilihan presiden telah dijadwalkan pada 28 Juni.

 

 

photo
Mengapa Serangan ke Rafah Mematikan? - (Republika)

sumber : Antara, Anadolu

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement