REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini untuk mewaspadai adanya gelombang pasang laut yang berpotensi banjir rob di tujuh wilayah pesisir di Provinsi Maluku.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Ashar menyatakan, ancaman banjir air laut tersebut disebabkan oleh fenomena fase bulan purnama pada 23 Mei 2024 yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.
Banjir ROB (Quantity Remaining On Board) atau yang lebih dikenal dengan sebutan banjir pesisir akibat meningkatnya air laut, mengancam wilayah pesisir Maluku pada 21 Mei-28 Mei 2024, katanya dalam keterangan yang diterima di Ambon, Jumat (24/5/2024).
Ia mengatakan, berdasarkan pantauan kondisi atmosfer, arah dan kecepatan angin, data water level dan prediksi pasang surut, ROB atau banjir pesisir disertai gelombang pasang berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir wilayah Maluku.
Sejumlah wilayah yang berpotensi diantaranya pesisir Pulau Ambon, pesisir selatan Pulau Seram, Seram Timur, Pulau Banda, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Kei, dan pesisir Kepulauan Aru. Ia menyatakan, potensi gelombang pasang dan banjir pesisir berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah.
Potensi gelombang pasang dan banjir pesisir ini secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan dan aktivitas di pemukiman pesisir.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar tidak panik, serta selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut
Selain itu memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG Maritim Ambon melalui call center BMKG 196, laman maritim.bmkg.go.id, media sosial BMKG atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.