REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketiadaan lahan di Ibu Kota Jakarta tak membuat masyarakat tak bisa bercocok tanam. Terlebih bagi mereka yang tinggal di rumah susun.
Menyiasati kondisi itu, Bank DKI melanjutkan program CSR Kebun Hidroponik di rumah susun yang sudah berlangsung sejak 2017. Manajemen bank milik Pemprov DKI Jakarta ini meresmikan kebun hidroponik di Rusunawa Pasar rebo, Jakarta Timur.
Direktur Teknologi & Operasional merangkap Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono, mengatakan program ini bagian dari upaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui peningkatan ketahanan pangan berbasis lingkungan di sekitar tempat tinggal.
“Bank DKI mendukung pembangunan kebun hidroponik secara teknis hingga pembinaan, agar masyarakat dapat berperan aktif dalam mengoptimalkan lahan pekarangan menjadi perkebunan dengan tanaman konsumsi produktif yang sehat,” ujar Amirul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/5/2024).
Program ini merupakan hasil kolaborasi perseroan dengan sejumlah komunitas warga rusun. Sebelumnya, Program TJSL Kebun Hidroponik telah diimplementasikan di sembilan rusun, yakni Rusun Jatinegara Kaum, KS Tubun, Jatirawasari, Daan Mogot, Cipinang Besar, dan Pondok Bambu. Lalu Rusun Tipar Cakung, Tambora Tower serta Pulo Gebang.
Seluruh program Kebun Hidroponik terintegrasi menjadi Program Jakarta Koperasi Hidroponik (Jakonik)yang berpusat di Rusunawa Pulo Gebang, Jakarta Timur pada 2022. Selain kebun hidroponik, Bank DKI juga menyerahkan bantuan dana pendidikan kepada anak-anak penyandang Cerebral Palsy yang berada di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Jakarta.
Bantuan yang diterima langsung Lukitaningsih selaku Sekretaris YPAC Jakarta ini menjadi bentuk perhatian dan dukungan Bank DKI di bidang Pendidikan. Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, mengatakan kedua program itu merupakan bagian dari Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) perseroan yang dilaksanakan 2024.
“Program TJSL yang dilakukan Bank DKI merupakan bentuk upaya perusahaan dalam penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG), mengingat peranan perseroan bukan hanya sebagai entitas bisnis, namun juga memberikan nilai tambah bagi perkembangan kota Jakarta dan warganya secara berkelanjutan,” ujarnya.