REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkumpulan Kader Bangsa berpesan kepada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka agar narasi Indonesia Maju nantinya tidak hanya terjebak pada agenda neo-developmentalisme semata. Apalagi, hanya memprioritaskan agenda pembangunan fisik dan persoalan investasi saja.
Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho mendorong pemerintah Prabowo-Gibran juga fokus pada agenda pemerataan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat dari Aceh sampai Papua. Dimas mengatakan, kesejahtaraan dan keadilan bagi masyarakat merupakan hal yang fundamental untuk dijalankan dan menjadi ukuran keberhasilan bagi setiap pemerintahan.
Baca: Kontak Prabowo, PM Kanada Beri Selamat Kemenangan Pilpres 2024
Menurut Dimas, akan menjadi sebuah optimisme dan dukungan publik yang tinggi di awal pemerintahan Prabowo-Gibran jika pemerintahan baru ini sejak dini segera memposisikan diri fokus dan konsisten pada atensi dan upaya memperjuangkan kepentingan rakyat banyak, khususnya rakyat kecil.
"Kebijakan negara most and foremost adalah memastikan, melindungi dan mengangkat derajat rakyat kecil dan yang tertindas. Itulah esensi perjuangan kemerdekaan kita untuk menjadi bangsa dan negara yang terhormat," ujar Dimas kepada media di Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Dimas menjelaskan, untuk menuju ke arah sana, negara harus dapat memastikan mengerahkan berbagai agenda dan programnya sebagai upaya memupus kesenjangan di masyarakat. Selain itu, juga mendorong partisipasi aktif warga secara secara inklusif dan mandiri dalam membangun perekonomian nasional.
Baca: Danlanud Adi Soemarmo Berpamitan ke Wapres Terpilih Gibran
Di antaranya, melalui program penguatan SDM, akses pendidikan, serta keterampilan anak-anak bangsa secara merata. Menurut Dimas, dengan optimisme dan dukungan publik yang baik, ditopang oleh semangat inklusivitas dan keadilan sosial maka agenda kemajuan nasional, termasuk perekonomian negara akan berkualitas bagi setiap warga negara.
Dimas menyebut, RI sebagai bangsa jika ingin maju dan sejahtera harus memilki komitmen yang kuat. Juga, wajib punya kedisiplinan karakter dan setia pada cita-cita bangsa. Hal itu seperti dikatakan Bapak Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, bahwa harus ada disiplin yang kuat dari seluruh warga negara untuk mengisi kemerdekaan dan mendorong kemajuan bangsa.
"Jadi pendekatannya harus buttom up, partisipatif rakyat yang menggerakkan, tidak semata top down dari atas. Dengan demikian tugas pemerintah adalah membantu rakyat untuk menemukan peran partisipasinya secara positif dan kontributif dalam memajukan negara-bangsa yang dicintainya," kata Dimas.
Baca: Menhan Prabowo Hingga Ustadz Adi Hidayat Hadiri HUT ke-72 Kopassus