Ahad 28 Apr 2024 21:50 WIB

Pemkot Yogyakarta Terus Menyisir Tumpukan Sampah di Jalan

Pemkot Yogyakarta terus melakukan penyisiran terhadap tumpukan sampah di jalanan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas kebersihan menyapu sampah-sampah di kawasan Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta terus melakukan penyisiran terhadap tumpukan sampah di jalanan.
Foto: Republika/ Silvy Dian Setiawan
Petugas kebersihan menyapu sampah-sampah di kawasan Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta terus melakukan penyisiran terhadap tumpukan sampah di jalanan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Penumpukan sampah mulai terjadi di Kota Yogyakarta usai libur Lebaran 2024 lalu. Pemerintah Kota (Pemkot) menyebut, penumpukan ini mulai terjadi sejak 16 April.  

“Mulai munculnya tumpukan sampah saat memasuki setelah Lebaran. Karena saat libur Lebaran aman terkendali, artinya dari posisi depo sudah kita kosongkan sebelum masuk libur Lebaran, dan kita sisir terus tiap pagi, dan mulai penampakan (tumpukan) 16 April di beberapa titik, dan kemudian berkembang,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo belum lama ini. 

Baca Juga

Singgih menyebut, pihaknya terus melakukan penyisiran untuk memungut penumpukan sampah yang ditemukan di sejumlah titik di Kota Yogyakarta. Selain itu, pihaknya juga mengoptimalisasi depo agar tidak terjadi penumpukan sampah yang lebih besar. 

“Kami juga kemudian mengambil langkah-langkah untuk lebih mengoptimalisasi, baik di depo maupun penyisiran di jalan-jalan kami optimalkan, berharap tidak mengganggu aktivitas masyarakat itu sendiri,” ucap Singgih.  

Singgih menyebut bahwa pada 24 april lalu viral terkait masyarakat yang ramai membuang sampah di sekitar depo Ngasem hingga terjadi penumpukan. Meski, menurut Singgih hal itu bisa dilihat dari dua sisi. 

Menurutnya, kesadaran masyarakat sudah mulai meningkat untuk membuang sampah ke depo. Artinya, masyarakat tidak lagi membuang sampah di jalan maupun di sungai hingga terjadi pencemaran air sungai. 

“Antusiasme saya juga melihat masyarakat belum sampai di depo sudah mulai melempar (sampah), padahal jarak pertigaan sampai depo hanya 50 meter. Inilah dinamika di masyarakat, tetapi saya kemudian mengambil hikmah atas dua sudut pandang itu,” ungkapnya. 

Meski begitu, Singgih menyebut pihaknya sudah melakukan perubahan jadwal depo di Ngasem menjadi pukul 05.00 WIB. Dengan begitu, masyarakat sudah bisa membuang sampahnya di depo tersebut lebih pagi.

Singgih juga menyayangkan masih adanya tumpukan sampah yang cukup besar di sejumlah depo, seperti di Gejayan. Bahkan, di beberapa titik lainnya seperti di pojok trotoar juga masih ditemukan adanya tumpukan sampah. Pihaknya pun harus melakukan penyisiran tumpukan sampah tersebut, dan memungut satu per satu tumpukan sampah yang ada. 

“Saya mengimbau khususnya para warga Kota Yogya tidak usah panik karena kita akan betul-betul melaksanakan desentralisasi sampah. Silakan mengikuti pola dan penjadwalan yang sudah kita buat, dan mari kita betul-betul tertib dalam membuang sampah karena sampah merupakan tanggung jawab kita bersama,” kata Singgih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement