Sabtu 27 Apr 2024 07:09 WIB

Satgas Pulau Terluar Marinir Lepas Liar 52 Satwa Dilindungi di Jember

Pulau Nusa Barung di Kabupaten Jember yang tak berpenghuni dijaga Marinir TNI AL.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Satuan Tugas Marinir Pengamanan Pulau Terluar TNI AL melepasliarkan 52 ekor satwa di Pulau Nusa Barung, Kabupaten Jember, Kamis (25/4/2024).
Foto: Dispenal
Satuan Tugas Marinir Pengamanan Pulau Terluar TNI AL melepasliarkan 52 ekor satwa di Pulau Nusa Barung, Kabupaten Jember, Kamis (25/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Marinir Pengamanan Pulau Terluar (Satgasmar Pam Puter) TNI Angkatan Laut melepasliarkan 52 ekor satwa yang dilindungi di pulau terluar di Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), tepatnya di Pulau Nusa Barung, Kecamatan Puger pada Kamis (25/4/2024)

Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal) dalam siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (27/4/2024), menjelaskan pelepasliaran itu berlangsung pada Kamis. Pelepsan mencakup 10 ekor burung gagak, dua ekor landak (Hystrix javanica), dan 40 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).

Baca: KSAL Paparkan AL akan Diperkuat Drone Bayraktar Akinci dan Anka

"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah penting untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan ekosistem satwa yang ada di Pulau Nusa Barung," kata Komandan Satgasmar Pam Puter XXVII Pulau Nusa Barung, Lettu Marinir Irwan Adi Nugroho saat acara pelepasliaran sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dispenal.

Irwan menjelaskan, TNI AL termasuk Satgas Marinir yang bertugas di pulau  terluar Indonesia selalu mendukung dan ikut berperan aktif dalam berbagai upaya pelestarian satwa yang dilindungi pemerintah RI.

Pejabat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim, Dwi Putra, menjelaskan pelepasliaran itu merupakan program lembaganya yang bertujuan meningkatkan populasi satwa di Pulau Nusa Barung. Semua satwa itu sebelum dilepasliarkan telah menjalani rehabilitasi dan pemeriksaan kesehatan.

Baca: Dua FREMM dari Italia akan Jadi Kapal Perang Terbesar TNI AL

"Ada dua jenis satwa yang langsung dilepasliarkan di habitatnya seperti burung gagak dan landak, sementara untuk monyet ekor panjang masih ditempatkan dalam tempat khusus yang dibatasi jaring," kata Dwi.

Dia menjelaskan, nantinya dalam waktu tiga sampai empat hari, jaring itu dilepas dan 40 monyet ekor panjang dilepaskan ke Suaka Margasatwa Pulau Nusa Barung sebagaimana hewan lainnya. Dalam acara pelepasliaran itu, juga ada perwakilan masyarakat Kecamatan Puger, Koramil Puger, dan Jaringan Satwa Indonesia-Jakarta Animal Aid Network (JSI-JAAN).

Pulau Nusa Barung merupakan salah satu pulau paling selatan di Jatim, yang menghadap langsung ke Samudra Hindia dan berbatasan langsung dengan Australia. Pulau Nusa Barung yang juga menjadi suaka margasatwa, saat ini tak berpenghuni.

Baca: Laksamana Muhammad Ali Ingin Bangkitkan Naval Diplomacy di RI

Tetapi, pulau itu setiap waktunya dijaga oleh pasukan Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Satgasmar Pengamanan Pulau Terluar. Beberapa jenis satwa yang saat ini dapat ditemukan di Pulau Nusa Barung, antara lain penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan biawak (Varanus salvator).

Kemudian, ular piton (Phyton Sp), rusa (Cervus timorensis), kera abu-abu (Macaca fascicularis), lutung (Trachypithecus auratus), babi hutan (Sus Sp), elang laut (Haliarctus reincogaster), raja udang (Halcyon Sp), kuntul (Egreta Sp), walet (Collocalia esculenta), ayam hutan (Gallus gallus), dan kangkareng (Bucerus Sp).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement