Kamis 25 Apr 2024 13:44 WIB

Pakar Menilai Anies-Muhaimin Berpeluang Masuk Koalisi Prabowo-Gibran, Ini Analisisnya

Pakar menilai peluang Anies dan Muhaimin untuk masuk koalisi Prabowo-Gibran besar.

Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Pakar menilai peluang Anies dan Muhaimin untuk masuk koalisi Prabowo-Gibran besar.
Foto: Republika/Eva Rianti
Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Pakar menilai peluang Anies dan Muhaimin untuk masuk koalisi Prabowo-Gibran besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar komunikasi politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad mengatakan kehadiran Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ke KPU saat penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024, Rabu (24/4), menyiratkan peluang partai politik (parpol) pengusungnya bergabung dengan koalisi pemerintahan mendatang.

"Bisa jadi, partai-partai yang di belakang Anies itu sudah sangat cair sehingga ada peluang kemungkinan bisa bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran," kata Nyarwi, Kamis (25/4).

Baca Juga

Apalagi, kata dia, Prabowo Subianto selepas acara penetapan presiden dan wakil presiden terpilih Pilpres 2024 langsung menyambangi Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta, dan disambut hangat oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Yang konon katanya atas undangan PKB, artinya di sana komunikasi politik sudah sangat cair dan terbuka, terlepas apakah itu baru penjajakan koalisi untuk bergabung pascapilpres atau sebatas baru berkomunikasi untuk berdiskusi terkait dengan agenda masing-masing, baik Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra maupun sebagai sosok capres, (juga) terkait peran-peran yang bisa dijalankan Cak Imin maupun PKB di masa mendatang," tuturnya.

Begitu pula, lanjut dia, Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh juga telah menyatakan menerima hasil Pilpres 2024. Adapun, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meski masih tampak belum bulat untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran, namun memiliki peluang besar untuk dekat dengan Prabowo.

"Walaupun di sini tampaknya PKS belum bulat ya karena banyak juga opini-opini di PKS yang mengindikasikan PKS tampaknya lebih enjoy dalam konteks saat ini lebih merasa nyaman dengan posisinya di luar pemerintahan atau oposisi, walaupun PKS dengan Prabowo itu kan pernah dua kali dukung Prabowo. Jadi dalam pilpres artinya kan peluang PKS untuk dekat Prabowo juga sangat besar, meskipun keputusan resmi belum mengindikasikan ke arah sana," katanya.

Sebelumnya, Senin (24/4), calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada pukul 10.03 WIB, Rabu, untuk menghadiri penetapan capres-cawapres terpilih hasil Pilpres 2024.

Sementara itu, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan baru mendapatkan undangan KPU RI pada Rabu pagi, sementara ia sedang berada di Yogyakarta.

Calon wakil presiden Mahfud Md juga tidak hadir ke Kantor KPU RI saat penetapan calon presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2024 karena beralasan pemberitahuan undangan yang terlambat sampai.

KPU RI pada Senin (24/4) menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2024 sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 504 Tahun 2024.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement