Rabu 24 Apr 2024 09:31 WIB

Balon Wali Kota Bogor Ini Dihadiahi Sesisir Pisang dan Talas

Mak Enam memberi pelajaran bahwa masyarakat bawah tahu berterima kasih.

Bakal calon wali kota Bogor dihadiahi pisang dan talas dari warganya, Mak Enam.
Foto: istimewa/tangkapan layar
Bakal calon wali kota Bogor dihadiahi pisang dan talas dari warganya, Mak Enam.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR —  Ingin membalas kebaikan, warga Bogor, Mak Enam (63 tahun), memberi bakal calon wali kota Bogor, Sendi Fardiansyah, dengan hadiah pisang dan talas.  Sebelumnya memang Sendi pernah mendatangi rumah Enam, saat melakukan sahur keliling di Ramadhan tahun ini.

Enam tidak datang sendirian. Ia ditemani suaminya , Minan (77 tahun), serta anak dan cucunya. Mereka datang menemui, saat Sendi, sedang menggelar halal bi halal yang digelar para Organ Relawan Sendi, di salah satu hotel di Kota Bogor, Senin  (22/4/2024) malam.

Tentu saja kehadiran mereka membuat Sendi dan para relawan kaget. Apalagi Enam datang saat acara sedang berlangsung. Namun, suasana gaduh mulai reda setelah pembawa cara tahu dan mengumumkan bahwa mereka datang untuk menemui Sendi dan mengucapkan terima kasih.

“Oh Ibu Enah, Pak Minan. Aya naon yeuh, bikin kaget saja,” kata Sendi saat menyambut  warga gang Walet, Bubulak, Bogor Tengah itu.

Raut muka Mak Enah terllihat berseri-seri melihat sambutan Sendi. “Punten pisan Pak Sendi, kalau saya dan keluarga sudah mengganggu. Saya datang hanya untuk mengucapkan terima kasih atas kebaikan Bapak. Saya hanya bisa bawa hadiah satu sisir pisang dan talas saja untuk Pak Sendi,” kata Mak Enam. Ia mengaku pisang dan talas itu adalah hasil tanaman yang ia tanam di sekitar rumahnya. 

Sebelumnya Sendi memang pernah menyambangi rumah Mak Enam. Sendi melihat rumah Mak Enam itu tanpa kamar dan tanpa sumur, sehingga ia menawarkan untuk membuatkan sumur.

Sendi mengaku tindakannya itu semata-mata karena panggilan hati. Ia merasa punya tangung jawab moral dan sosial untuk membantu siapa saja yang memang membutuhkannya. “Tentu saja sepanjang saya ada dan mampu. Termasuk, membuatkan Mak Enah sumur,” kata Sendi, saat itu.

Terkait dengan hadiah pisang dan talas dari Mak Enam, Sendi mengaku sangat terharu. Sendi menerima dan memeluk Mak Enah dengan mata yang berkaca-kaca. 

“Jujur, saya tak bisa menyembunyikan rasa haru saya, sekaligus malu. Kenapa? Karena apa yang saya berikan kepada mereka itu belum seberapa. Tapi, balasan mereka ternyata luar biasa, sampai mencari-cari rumah saya hanya untuk mengucapkan terima kasih,” ungkapnya.

Dari peristiwa itu, Sendi ingin mengingatkan semua, khususnya yang hadir di acara, bahwa jangan menganggap rendah masyarakat bawah yang mungkin tak mengenyam pendidikan tinggi. 

“Barusan kita menjadi saksi, bahwa orang-orang di bawah yang katanya tak berpendidikan tinggi itu ternyata memiliki akhlak yang sangat mulia. Sebagai orang berpendidikan tinggi, kita harus malu, karena mereka lebih paham tentang berterima kasih,” papar Sendi.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement