REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran TNI AL beserta Badan SAR Nasional (Basarnas) memantau situasi arus mudik di kawasan Banyuwangi dan Bali lewat udara, Kamis.
Berdasarkan siaran pers resmi TNI yang dikutip ANTARA, Jumat, dijelaskan bahwa pemantauan arus mudik lewat udara dilakukan agar petugas dapat dengan mudah melakukan evakuasi saat terjadi kecelakaan ataupun insiden lain.
Komandan Wing udara 2 Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah menjelaskan pihaknya menugaskan dua perwira untuk menggunakan helikopter milik Basarnas AS365 N3+ Dauphin HR-3603. Dua perwira itu yakni Kapten Laut (P) Ardy Agustinus Paath dan Lettu Laut (P) A. Q. Tuffa.
Mereka melalukan pemantauan jalur mudik di beberapa wilayah, salah satunya yakni Ketapang Gilimanuk. Pemantauan arus mudik tersebut akan terus dilakukan hingga nanti arus balik berlangsung.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menggandeng beberapa personel Basarnas untuk tetap memantau dan bersiaga untuk melakukan evakuasi jika ada kecelakaan.
Dengan adanya upaya pengawasan ini, Adam berharap masyarakat bisa melakukan arus mudik dan balik dengan aman dan nyaman.
"Ini sebagai bentuk wujud profesionalisme TNI sekaligus memastikan perjalanan arus mudik masyarakat berjalan aman dan lancar," kata Adam dalam siaran pers tersebut.
Dalam siaran pers yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengingatkan seluruh personelnya untuk meningkatkan pengawasan di beberapa titik jalur mudik darat, laut, maupun udara.
Tidak lupa Ali juga berpesan agar seluruh pasukan mau bersinergi dengan instansi terkait untuk meningkatkan pengawasan selama masa mudik.