REPUBLIKA.CO.ID -- Wajah Helmi siang itu (1/4/24) semringah. Terik matahari yang membakar di tengah ladang tak mampu menghapus kegembiraan di di raut wajahnya. Meski ibadah Puasa Ramadhan harus tetap dijalankan, semangatnya tak kendur untuk memulai panen hari itu.
Bayangan kegembiraan keluarga menerima uang hasil panen untuk lebaran mengalahkan rasa haus yang membakar di tenggorokan. Bersama 5 rekan yang telah beberapa waktu bersama-sama mengelola lahan padi gogo, serumpun demi sermpun hamparan padi yang telah menguning itu dipotong dan proses mesin panen Combain Harverster yang dijalankan operator.
Ini adalah panen perdana kegiatan Program Deradikalisasi bagi Mantan Narapidana Terorisme kolaborasi antara Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Republik Indonesia (Densus 88 AT Polri) Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Lampung dengan Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung.
Helmi bersama lima rekan lainnya merupakan peserta yang telah menjalani pelatihan dan permagangan di bidang pertanian dan mereka kini menjalani program bertani di lahan Desa Sriwijaya Mataram, Kabupaten Lampung Tengah dalam rangka reintegrasi kembali ke masyarakat, setelah sekian waktu mereka mendapatkan pembinaan oleh Densus 88 AT Polri.
Semua berawal pada Oktober 2023, Bapeltan Lampung mendapat titipan warga Binaan Densus 88 AT Polri Satgaswil Lampung untuk dilatih dan dan dibekali kompetensi pertanian. Selama satu pekan, warga binaan yang berjumlah 6 orang, itu melakukan permagangan di Bapeltan Lampung hingga memperoleh wawasan dan kemampuan awal yang menjadi motivasi bagi mereka untuk menjadi petani maju dan modern.
Pascapembekalan di Bapeltan Lampung selanjutnya warga binaan menjalani praktik bertani di lokasi Desa Sriwijaya Mataram, Kecamatan Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah. Di atas lahan pinjaman dari salah Tokoh Lampung, Bapak Mochtar Sani, mereka bertanam padi gogo. Selain memang lahannya yang sesuai, dengan menanam padi mereka akan ikut serta memproduksi pangan strategis nasional, yaitu padi. Dengan menanam padi ini, selain berjalan program integrasi bagi warga binaan untuk kembali mencintai dan mengamankan NKRI, mereka juga ikut berkontribusi mengamankan pasokan pangan strategis nasional.
Padi gogo mulai ditanam pada awal Desember 2023. Lahan seluas 3,5 hektare secara bertahap tertanami. Dengan perawatan intensif dibawah bimbingan Widyaiwara Balai Pelatihan Pertanian Lampung dan Penyuluh Pertanian Kecamatan Bandar Sriwijaya, dipanen perdana bisa dilaksanakan pada 2 April 2024. Untuk tahap pertama ini, panen dilakukan untuk lahan seluas 1,5 hektar. Dari lahan seluas itu berhasil dipanen gabah kering panen (GKP) bersih (setelah dipotong rafaksi) sebanyak 8.330 kg. Artinya produktifitas bersih per hektar adalah sebesar 5,5 ton GKP. Hasil yang cukup tinggi untuk ukuran padi lahan kering (gogo rancah).
Menanggapi hasil panen perdana warga binaannya tersebut, Direktur Identifikasi Sosial Satuan Densus 88 AT Polri, Brigjen Arif Mahfudiharto, menyatakan kegembiraan dan apresiasinya. “Semoga bisa menjadi motivasi dan semangat bagi para warga Binaan Densus 88 untuk mandiri dan mempercepat integrasi mereka di tengah masyarakat,” demikian pernyataan salah satu Petinggi satuan khusus Polri ini.
Sementara itu, Kepala Balai Pelatihan Lampung Dr Abdul Roni Angkat menyatakan pihaknya siap untuk terus berkolaborasi membina dan mengintegrasikan para mantan narapidana terorisme melalui kegiatan pertanian. “Melalui kegiatan ini, diharapkan selain kita bisa membantu menjaga keamanan negara, produksi pangan juga bisa tingkatkan,” ucap Pak Roni, sapaan akrabnya dalam keterangan tertulisnya.
"Selamat atas panen padi gogo Teman-Teman Alumni Magang pertanian di Bapeltan Lampung! Moga suburnya padi dan melimpahnya panen perdana ini makin menyuburkan dan melimpahkan kecintaan pada rumah kita bersama, Negara Kesatuan Republik Indonesia."