REPUBLIKA.CO.ID,NABIRE -- Kepala BKKBN RI, dokter Hasto, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, menghadiri Penandatanganan MoU/PKS Pelayanan KB Mantap antara Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Nabire dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Nabire, Kamis (4/4/2024).
Direktur RSUD Kabupaten Nabire menyampaikan bahwa RSUD Nabire merupakan satu-satunya rumah sakit yang ada di Kabupaten Nabire dan juga merupakan satu-satunya rumah sakit rujukan di Papua Tengah. RSUD ini memiliki empat dokter spesialis kandungan, tiga dokter anak, empat dokter bedah dan sejumlah dokter umum.
“Didukung oleh peralatan dari Dinas Kesehatan Provinsi, kami siap mendukung program pelayanan KB di rumah sakit ini,” ujar Direktur RSUD Nabire, dr. Frans F. C. Sayori, M. Kes.
Dalam kegiatan tersebut, dokter Hasto memberikan arahan dan penguatan bagi pihak RSUD dan OPD Kabupaten Nabire. Dalam arahannya, dokter Hasto menyebutkan bahwa program Keluarga Berencana bukan untuk membatasi jumlah anak. Namun untuk mengatur jarak kelahiran, demi membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
“Pembangunan SDM adalah sangat penting. Jadi, penduduk Papua juga harus meningkat kualitasnya. Itu menjadi fokus, pesan Pak Presiden bagi kami di BKKBN. Untuk kemudian arah dari keluarga berencana itulah menjadi keluarga berkualitas,” ujar dokter Hasto.
Selanjutnya, dokter Hasto juga menambahkan bahwa OPD KB Kabupaten Nabire memiliki Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non fisik yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan fasilitas pelayanan KB di Kabupaten Nabire dengan total DAK senilai Rp 3.427.795.000.
Diharapkan melalui kerjasama yang sudah terjalin dapat mempermudah dan mendukung pelayanan kontrasepsi, khususnya MOW dan MOP (kontrasepsi mantap) di BLUD RSUD Kabupaten Nabire.