REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) mengomentari soal kegiatan lawatan calon presiden yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke China dan Jepang. Timnas AMIN mengkritisi kegiatan tersebut karena dilakukan ketika sengketa Pilpres 2024 tengah berproses di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Silakan saja karena sifatnya undangan, tapi saya khawatir beliau akan sangat malu bila putusan MK tidak sesuai harapan nanti," kata Juru Bicara (Jubir) Timnas AMIN Usamah Abdul Aziz saat dihubungi Republika, Rabu (3/4/2024).
Usamah menuturkan, kegiatan Prabowo yang bernuansa 'presiden terpilih' versi KPU RI itu karena dianggap kurang etis. Sebab, hingga saat ini proses sidang sengketa Pemilu di MK masih bergulir.
"Soal etika dimana proses MK yang masih berjalan, rasanya kita harus memaklumi hal ini karena sudah jadi kebiasaan," tuturnya menyindir.
Sebelumnya diketahui, Prabowo melakukan kunjungan ke negeri Tirai Bambu tersebut pada 31 Maret-2 April 2024. Kunjungan Prabowo dilakukan atas undangan Presiden China Xi Jinping.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Lin Jian mengatakan, Presiden Xi Jinping dan Prabowo akan mengadakan pembicaraan khusus. "Prabowo juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang. Mereka akan bertukar pandangan mengenai hubungan bilateral dan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama," katanya di Beijing, Jumat (29/3/2024).
Setelah itu, Prabowo juga lawatan ke Jepang pada Selasa (2/4/2024) untuk bertemu dengan Perdana Menteri Fumio Kishida. Dalam pertemuan itu PM Kishida berharap dapat bekerja sama secara erat dengan Prabowo selaku presiden terpilih. Eva Rianti